Dalam industri manufaktur termasuk pengecoran logam, untuk melihat layak tidaknya suatu produk yang akan dipasarkan bisa dilakukan dengan Quality Control. Yang dilakukan dalam quality control industri pengecoran logam antara lain yaitu cek visual dan uji laboratorium. Quality control berupa cek visual dilakukan oleh engineer suatu perusahaan dengan acuan standar yang telah disepakati. Produk yang sudah lolos QC bisa diartikan lolos dari segi visual maupun fungsi yang sudah sesuai.
Sedangkan Uji Laboratorium biasanya dilakukan oleh Lembaga / Institusi khusus dengan output Sertifikat Hasil Uji. Pengujian Laboratorium bertujuan untuk mengetahui secara mendalam kondisi produk tergantung dari pengujiannya.
Di Ceper sendiri untuk beberapa pengujian bisa dilakukan di Politeknik Manufaktur Ceper, Klaten. Berikut pengujian yang sering dilakukan dalam industri pengecoran logam:
- Uji Metalografi
Uji metalografi dilakukan untuk menganalisis struktur mikro suatu logam dan karakteristiknya. Hasil dari metalografi tersebut akan menjadi acuan untuk menentukan suatu material telah sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
2. Uji Kekerasan
Uji kekerasan dilakukan untuk mengetahui kemampuan material menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Kekerasan suatu material khususnya perlu diketahui karena dalam penggunaannya mengalami pergesekan (frictional force) dan deformasi plastis.
Jenis pengujian hardness:
- Hardness Rockwell Manual (HRB & HRC)
- Hardness Rockwell Digital (HRC & HRB)
- Hardness Portabel ( Brinnel)
- Hardness Rockwell Digital (HRC & HRB)
- Hardness Micro Vickers
3. Uji Kuat Tarik
Uji kuat tarik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan (tensile strength) suatu material/bahan dengan cara memberikan beban (gaya statis) yang sesumbu dan diberikan secara lambat atau cepat. Diperoleh hasil sifat mekanik dari pengujian ini berupa kekuatan dan elastisitas dari material/bahan.
4. Uji Komposisi Material
Pengujian komposisi logam digunakan untuk mengetahui kandungan unsur yang terdapat dalam logam dasar tersebut. Proses dari pengujian komposisi material bertujuan untuk mendapatkan seberapa besar nilai unsur penyusun bahan, misalnya dari unsur utama Fe, C, Mn, Si, Ni, V, Mo dan lain sebagainya. Pengujian komposisi logam dilakukan dengan mesin spectrometer.
5. Uji Beban (Loading Test)
Loading test adalah suatu metode pengujian yang bersifat setengah merusak atau merusak benda secara keseluruhan. Uji Beban juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan menahan suatu benda terhadap tekanan.
Pada pengujian manhole cover atau grating biasanya menggunakan metode Loading Test Static atau Pengujian menggunakan benda yang sifatnya diam, tidak berubah arah, intensitas ataupun garis kerjanya.
Nah, itulah 5 uji laboratorium yang dilakukan untuk quality control dalam industri pengecoran logam. Bagi Sobat Logam Ceper yang belum paham bisa bertanya di kolom komentar atau hubungi langsung Team Logam Ceper ya.
Penulis: Kartika N. H. | Editor: Tri Rahayu
Leave a Reply