Terak Kupola merupakan alat kontrol yang sederhana namun cukup dapat dijadikan dasar peleburan. Bahkan dari hanya bentuk terak sudah dapat diambil keputusan-keputusan penting untuk mengoptimalkan peleburan.
Dasar untuk dapat mengenali terak adalah :
- Terak asam tampak lebih menyerupai gelas dibandingkan dengan terak basa.
- Terak basa lebih membatu serta memiliki pori-pori yang besar (keropos kokas) ketika beku.
- Warna terak yang lebih terang menandakan peleburan yang baik.
Cara pengambilan contoh terak yang sederhana adalah dengan menampung aliran terak dengan sekop.
Pengamatan Terak Kupola
Aliran terak menandakan :
- Aliran tenang : viskositas diharapkan, operasi optimal.
- Aliran berbuih : operasi terganggu.
Dengan memperhatikan serat terak, dapat disimpulkan :
- Serat panjang : terak asam (operasi kupola asam)
- Serat pendek : terak basa (operasi kupola basa)
Ciri pengoperasian melalui warna terak kupola asam :
- Hitam (Buruk, teroksidasi)
- Coklat tua (Buruk, teroksidasi)
- Hijau tua (Kurang optimal)
- Hijau botol (Baik)
- Kuning tua/ gelap (Baik)
- Coklat (Buruk, terlalu banyak batu kapur)
Ciri pengoperasian melalui warna terak kupola basa :
- Hitam (Buruk, muatan kokas maupun logam serta temperatur perlu diperiksa ulang)
- Coklat tua (Buruk, muatan kokas maupun logam serta temperatur perlu diperiksa ulang)
- Abu-abu muda (Baik)
- Coklat buram (Baik)
Pengamatan melalui lubang pengintip
- Operasi seimbang, jumlah angin sesuai dengan muatan kokas.
- Cairan Panas.
- Tinggi alas kokas cukup, tetapi muatan kokas kurang.
- Jumlah angin kurang dibandingkan dengan tinggi kokas.
- Cairan dingin.
- Alas kokas kurang tinggi sehingga sisa angin mengoksidasi cairan.
- Cairan panas, tetapi cenderung teroksidasi/cenderung menjadi dingin.
- Merupakan tanda kemungkinan terjadinya hanging.
- Penyebabnya seperti tetesan tebal lebih terang dari kokas dan diikuti aliran gelap , tetapi lebih parah.
- Cairan dingin dan teroksidasi.
Tanur Kupola digunakan pada peleburan besi cor pada umumnya digunakan untuk menghasilkan peleburan sehari-hari berdasarkan pada kapasitas dari pabrik. Bahan yang digunakan adalah besi kasar dan besi rongsokan/potongan-potongan dengan dicampur potongn baja untuk membantu mengontrol kandungan karbon akhir dengan dilusi. Batu kapur dicampurkan ke dalam muatan untuk membantu pembentukan terak dan beberapa tambahan yang diperlukan untuk mengatur analisa dari besi biasanya dicampurkan ke dalam ember tuang sewaktu dikeluarkan dan terak kupola tersebut sebagai alat kontrol peleburan.
Leave a Reply