Kita ketahui bahwa untuk membuat profil atau rongga tertentu dalam produk coran maka digunakanlah inti. Inti atau core yang kita gunakan tentunya harus memiliki sifat yang keras, namun juga tidak terlalu sulit untuk dihancurkan. Sifat yang keras bertujuan agar tidak terjadi erosi/abrasi/inklusi pasir ketika cairan logam bersentuhan dengan inti. Di sisi lain, inti juga tidak boleh terlalu keras yang mengakibatkan inti sulit dihancurkan pada proses pembongkaran cetakan. Lalu, bagaimana proses pengerasan inti itu terjadi? Simak jenis-jenis proses pengerasan inti dalam proses pengecoran logam berikut, ya.
1.Proses CO2
Terlihat dari namanya yakni CO2 process, maka dalam prosesnya pun tentunya melibatkan gas CO2. Pasir yang telah dicampur dengan natriumsilikat (air kaca/water glass) dimasukan ke dalam kotak inti, lalu gas karbondioksida ditembakan. Air kaca sebagai bahan pengikat akan mengeras menjadi kristal saat terkena gas CO2.
2. Hot box process (proses kotak panas)
Proses ini menggunakan kotak inti yang terbuat dari logam besi, baja, ataupun alumunium. Kotak inti logam dipanaskan pada suhu 350-500 derajat F untuk membuat inti yang berasal dari campuran pasir berpengikat resin mengeras. Kotak inti logam dapat juga dipergunakan untuk membuat inti yang berasal dari campuran pasir dengan pengikat resin cair dan katalis. Proses ini biasanya digunakan untuk membuat inti berukuran kecil maupun tipis.
3. Cold set process (proses pengerasan dingin)
Pada proses ini, sejumlah katalis (gas amoniak) ditambahkan ke dalam bahan pengikat sehingga terjadilah pengerasan. Pengerasan inti disempurnakan dengan cara memanaskan inti tersebut. Pasir inti jenis ini memiliki mampu alir yang baik dan mudah dipadatkan. Proses ini biasanya digunakan untuk membuat inti-inti yang besar dan untuk produksi yang berdasarkan pesanan.
4. Castable sand process (proses pasir yang dicorkan)
Ini merupakan salah satu proses yang pengerasannya terjadi dengan sendirinya. Pada pasir inti jenis ini, larutan bahan pengeras seperti dikalsiumsilikat ditambahkan ke dalam sodiumsilikat pada saat proses pengolahan pasir berlangsung. Pasir jenis ini memiliki mampu alir yang baik. Setelah pasir ini dicorkan ke dalam kotak inti, maka pasir akan mengeras secara kimiawi dalam rentang waktu yang singkat.
5. Proses Nishiyama
Proses Nishiyama menggunakan pasir berpengikat sodiumsilikat yang dicampur dengan 2% tepung ferrosilicon halus. Pengerasan terjadi karena adanya proses eksothermik antara silikon dengan NaOH.
6. Furan no-bake process (pasir berpengikat resin furan)
Pada proses ini, pasir inti mengandung bahan pengikat resin furan sebesar 2%. Adapun proses pengerasannya berlangsung saat asam phosphor sebesar 40% dicampurkan ke dalam pasir cetak.
7. Oil no-bake process (pasir berpengikat minyak)
Pada oil no-bake process, pengerasan dicapai melalui pemadatan secara manual. Ini menjadikannya memiliki karakteristik mudah dibongkar.
Itulah 7 jenis proses pengerasan core (inti) pengecoran logam yang bisa digunakan. Bagaimana, sudah paham? Jika ada yang ingin kamu tanyakan, jangan sungkan untuk bertanya di kolom komentar ya atau bisa juga dengan menghubungi Team Logam Ceper langsung.
Penulis: Sinta Rizky | Editor: Tri Rahayu
Leave a Reply