Sobat Logam Ceper sudah memahami pengecoran logam dari proses cetakan, proses peleburan dan proses fettling atau proses sesudah peleburan. Nah, kali ini team logam ceper akan membahas tentang salah satu proses dalam pengecoran logam yaitu proses pemeriksaan coran (produk cor logam).
Tujuan dari proses pemeriksaan coran ini yaitu untuk melihat kualitas dari produk cor, kualitas produk coran harus dijamin dengan memisahkan produk cor yang gagal. Selain itu, juga untuk perbaikan teknik atau penyempurnaan teknik. Menurut data kualitas produk yang didapat dari pemeriksaan, menyisihkan produk yang cacat dapat dilakukan lebih awal dan selanjutnya tingkat kualitas dapat dipelihara atau dijaga dengan memeriksa data tersebut secara efektif, sehingga kualitas dan teknik pembuatan dapat disempurnakan.
Pemeriksaan produk cor dapat di golongkan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan permukaan produk cor
Pemeriksaan permukaan pada produk cor dimaksudkan untuk meneliti cacat yang terjadi pada permukaan produk. Kebanyakan cacat pada coran dapat diteliti dari pemeriksaan permukaan. Pemeriksaan permukaan atau pemeriksaan rupa dapat dilakukan dengan cara penglihatan. Berikut ini penjelasan tiap bagian produk yang dimana cacat mudah terjadi.
- Setelah melakukan proses penuangan, gas dan pecahan yang akan terjadi dari cetakan dapat mudah bergerak kearah cope cetakan, yang dikarenakan rongga udara dan inklusi dapat terjadi pada titik berikut. Tekanan dari logam cair pada permukaan cope dapat lebih kecil yang dibandingkan dengan tekanan pada permukaan drag, sehingga deformasi dan rongga penyusutan sangat mudah terjadi disana.
- Cetakan bagian drag, pengaruh penambah lebih besar dibanding dengan cetakan bagian cope. Oleh karena itu penetrasi logam dan permukaan kasar mudah sekali terjadi.
- Tempat terjadinya perubahan tebal irisan yang mendalam atau menyolok. Contohnya pada bagian fillet, bagian saluran masuk, dan terjadi pemusatan konstraksi logam cair, maka karena itu rongga penyusutan terjadi pada bagian tersebut. Penetrasi pada logam mudah terjadi pada bagian fillet, dan terpotongnya cetakan terjadi karena banyaknya aliran logam cair yang mengalir pada bagian aliran masuk.
- Pada bagian irisan tipis yang menggunakan penyangga penggabungan logam penyangga mungkin tidak cukup baik sehingga di sekitar penyangga terdapat rongga-rongga.
- Untuk penggunaan inti yang rumit, inti tidak dapat disingkirkan seluruhnya dari dalam coran.
2. Pemeriksaan ukuran benda cor
Kegagalan karena kesalahan pada ukuran dapat disebabkan karena kesalahan pada perencanaan pembuatan pola, keausan pada pola, kesalahan pada saat penyusunan inti, cetakan yang tidak tepat, perubahan dari cetakan setelah dari proses penuangan logam dan lain-lainnya.
Terlepas dari penyebab semua itu, hampir tidak mungkin melakukan pemeriksaan hanya secara penglihatan saja, oleh karena itu dilakukan pemeriksaan secara tertulis dan pemeriksaan dengan menggunakan berbagai macam alat ukur. Pada umumnya, untuk menggunakan alat pengukur yang khusus dan jig pemeriksa dalam pemeriksaan produk dengan produksi massa.
3. Pemeriksaan cacat di dalam produk coran
Cara pemeriksaan ini merupakan untuk mengetahui rongga gas, rongga penyusutan, retakan, inklusi, dan sebagainya yang berada di dalam produk cor. Dengan pemeriksaan cacat pada bagian dalam produk dapat dilakukan dengan pemeriksaan ketukan, pemeriksaan penetrasi, pemeriksaan magnafluks, dan pemeriksaan supersoni.
- Pemeriksaan ketukan
Cara ini dilakukan dengan cara mendengar suara produk kalau dipukul. Tujuan utama pemeriksaan ini untuk memperkirakan adanya retakan dan kualitas dari bahan. Untuk prosesnya dapat menggunakan pendengaran manusia atau osilograp tergantung pada kondisi dan keadaan.
Barang yang mempunyai retakan tidak mempunyai suara jelas dibandingkan dengan suara biasa, dan mempunyai redaman yang cepat. Pada perkiraan kualitas material, produk yang mempunyai kekuatan rendah dapat mempunyai suara rendah, tetapi kalau kekerasan bertambah suara menjadi tinggi dan jelas. Contoh-contoh standar batas harus disiapkan pada waktu pemeriksaan ini dan pemeriksaan dibandingkan dengan contoh seperti tadi.
- Pemeriksaan penetrasi
Pemeriksaan ini biasanya digunakan untuk meneliti cacat seperti retak, rongga penyusutan, dan cacat lain yang memberikan lubang kecil pada permukaan produk. Pemeriksaan ini dibagi menjadi penetrasi pencelupan warna yang menggunakan cairan untuk pencelup warna dan penetrasi fluoresen yang menggunakan cairan fluoresen, kedua cara tersebut berdasarkan dengan azas yang sama.
Gambar azas dari pemeriksaan penetrasi
Pada gambar dari pemeriksaan penetrasi ditunjukkan: pertama produk dibersihkan, kemudian cairan penetrasi disebar di atasnya, dibersihkan dari cairan yang tersebar dipermukaan dan cairan yang merembes dapat tertinggal pada cacat-cacat produk cor. Setelah pembersihan tersebut, cairan yang masih tertinggal di dalam diberi warna dengan suatu larutan, atau dibuat fluoresen dibawah cahaya dan dengan demikian cacat pada produk cor dapat terlihat.
- Pemeriksaan magnafluks
Cara pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa cacat-cacat seperti retak, rongga penyusutan,dan sebagainya yang berada pada permukaan atau bawah permukaan produk yang terbuat dari bahan besi magnitik seperti besi cor. Produk yang akan diperiksa diberi magnit dengan alat pemagnit, maka menghasilkan fluks magnit. Kutub magnitis terjadi pada cacat, sehingga menyebabkan bubuk besi yang tersebar tertarik di sekitar cacat. Dalam hal ini bubuk besi yang berkumpul ukurannya lebih besar dari pada ukuran cacat yang sebenarnya, sehingga cacat kecil dapat terlihat dengan mata, maka dengan cara ini mudah sekali untuk dapat dilihat.
Dalam pemeriksaan sebenarnya biasa dilakukan dengan cara seperti produk yang telah dimagnitkan dimasukan ke dalam air atau minyak encer yang dimana partikel-partikel magnitik yang fluoresen terapung, dan partikel-partikel magnitik berkumpul melekat sekeliling cacat. Kemudian produk dikeluarkan dan disinari sinar lembayung agar terjadi fluoresen.
- Pemeriksaan supersonic (cara pemantulan)
Dalam pemeriksaan ini, pengamatan dilakukan dengan mengarahkan gelombang supersonic kepada bagian produk yang diuji dan menangkap ketidaknormalan gelombang yang dipantulkan. Kalau gelombang supersonic menjalar di dalam benda, maka akan dipantulkan oleh permukaan cacat seperti rongga udara, retakan, kotoran, dan sebagainya. Sifat tersebut digunakan dalam cara pemantulan yang telah dipakai secara umum sebagai cara pemeriksaan supersonic.
Nah sobat, itulah beberapa cara pemeriksaan produk coran yang terdiri dari pemeriksaan visual, pemeriksaan ukuran, pemeriksaan cacat pada bagian dalam produk cor, dan yang terakhir pemeriksaan supersonic.
Untuk pertanyaan dan info lebih lanjut bisa disampaikan di kolom komentar atau hubungi Team Logam Ceper.
Penulis: Scarlet Alessandra
Leave a Reply