
Titanium dan aluminium merupakan bahan ringan. Keduanya cocok digunakan untuk industri dengan aplikasi yang berbeda. Sobat perlu memahami sifat unik dari masing-masing logam tersebut untuk membantu pemakaian yang tepat. Titanium dan aluminium bisa memenuhi kriteria yang diperlukan dalam toleransi panas dan ketahanan korosi yang sangat baik. Berikut perbandingan sifat titanium dan aluminium.
Perbandingan komposisi unsur-unsur
Unsur-unsur yang ada dalam kedua logam ini mempengaruhi karakteristik yang berbeda. Titanium mengandung berbagai unsur seperti hydrogen, nitrogen, oksigen, besi, karbon, dan nikel. Titanium merupakan unsur utama dengan unsur penyusun lainnya memiliki komposisi antara 0.013% dan 0.5%.
Disisi lain, bahan aluminium dilengkapi juga dengan komponen seperti silicon, magnesium, seng, mangan, tembaga, kromium, besi, dan masih banyak lagi.
Konduktivitas Listrik dan termal
Titanium bukanlah konduktor listrik yang baik karena hanya menunjukkan sekitar 3.1% konduktivitas tembaga. Maka dari itu, ini tidak digunakan jika konduktivitas yang baik merupakan faktor utama.
Sedangkan aluminium menunjukkan 64% konduktivitas tembaga. Aplikasi aluminium pada heat sink, penukar panas, dan peralatan masak disebabkan oleh konduktivitas termalnya yang tinggi jika dibandingkan dengan titanium.
Berat dan kepadatan material
Saat diukur, titanium dan aluminium merupakan material yang sama-sama ringan. Kepadatan aluminium sekitar 2.712 Kg/m3 . Secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan titanium yang 4.500 Kg/m3.
Aluminium dianggap lebih ringan, dan titanium dua pertiga lebih berat dibandingkan aluminium. Proses produksinya memerlukan jumlah titanium yang lebih sedikit untuk mendapatkan kekuatan fisik aluminium.
Ketahanan korosi
Meskipun kedua bahan tersebut memiliki ketahanan terhadap korosi yang sangat baik. Titanium memiliki biokompatibilitas lebih tinggi dengan penerapan yang baik di banyak industri. Aluminium membentuk lapisan oksida untuk membuat lebih banyak bahan non-reaktif.
Aplikasi Titanium dan Aluminium
Kedua dari bahan logam untuk pembuatan prototype dan produksi cepat ini memiliki beragam aplikasi. Penerapannya memberi cara untuk membandingkan atau membedakan logam-logam ini satu sama lain. Aplikasinya seperti berikut:
Aplikasi titanium
Titanium menjadi salah satu logam yang paling umum ditemukan dan memiliki kegunaan dibanyak industri. Namun, kesulitan dalam pemrosesan bahan titanium dikarenakan titik lelehnya yang tinggi menimbulkan implikasi biaya tambahan. Disisi lain, banyak perusahaan manufaktur mempertimbangkan ekspansi termal titanium yang rendah dan kekuatan tinggi, serta ketahanan terhadap korosi yang sangat baik.
Aplikasi aluminium
Aluminium adalah logam paling umum di bumi dan dapat ditemukan di mana-mana. Pada dasarnya tahan karat karena lapisan tipis aluminium oksida yang terbentuk di atasnya. Menjadi konduktor listrik yang sangat baik, aluminium dapat mentransfer sejumlah panas. Dalam hal ini membuatnya sangat berguna dalam produksi komponen seperti heat sink. Secara umum, aluminium mempunyai aplikasi penting dalam industri dirgantara dan ini juga merupakan pilihan tepat untuk membuat rangka sepeda dan kendaraan.
Aluminium memiliki beberapa paduan, yang secara signifikan meningkatkan sifat mekaniknya. Selain itu, pemesinan aluminium juga relevan untuk industri otomotif, terutama ketika peningkatan penghematan bahan bakar merupakan pertimbangan penting.
Aplikasi utama aluminium meliputi:
- Aplikasi yang berhubungan dengan listrik: paduan konduktor, generator, transformator motor, dll.
- Industri transportasi: pesawat terbang, kapal laut, mobil, pesawat ruang angkasa, dan banyak lagi.
- Peralatan rumah tangga seperti peralatan masak.
- Mesin dan peralatan: perkakas, pipa, dan bahan pemrosesan lainnya.
Perbandingan titanium dan aluminiun untuk penggunaan cor
Bahan CNC yang digunakan untuk pemesinan, seperti aluminium dan titanium memiliki sifat yang berbeda sehingga cocok untuk penggunaan yang berbeda. Ketika industri beralih ke pengurangan konsumsi energi dan memasarkan produk dengan lebih cepat, material seperti titanium dan aluminium menjadi lebih popular.
Sebelum memilih antara titanium dan aluminium, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Namun, perlu sobat perhatikan bahwa masing-masing logam ini memiliki potensi kelebihan dan kekurangan. Parameter ini akan memengaruhi:
- Biaya
Saat pemilihan logam untuk tujuan pemesinan, biaya produksi menjadi proritas yang utama. Seringkali lebih murah untuk membuat dan menuang aluminium dibandingkan dengan titanium. Aluminium merupakan logam yang hemat biaya untuk pemesinan CNC dan banyak metode pembuatan prototype yang lainnya.
Di sisi lain, titanium mempunyai karakteristik biaya ekstraksi dan fabrikasi yang tinggi. Biaya yang tinggi ini membatasi penerapannya, seperti di pasar konsumen umum. Namun, jika perbandingan biaya titanium dan aluminium tidak menjadi masalah, titanium merupakan pilihan yang tepat untuk pemesinan, dengan hal-hal yang tersedia.
- Aplikasi material
Sifat aluminium dan titanium membuatnya berguna untuk beberapa aplikasi. Keduanya juga memiliki kegunaan yang unik. Misalnya, titanium lebih banyak digunakan dalam ruang angkasa, komponen satelit, aplikasi medis dan komponen kelautan dan di sisi lain, sobat akan sering menemukan aluminium pada rangka sepeda dan kendaraan, konduktor listrik, perahu kecil, unit pendingin, dan aplikasi konduktivitas termal tinggi lainnya.
- Kemampuan mesin
Pilihan bahan logam juga akan bergantung pada geometri prototype dan ini juga menentukan metode pemesinan perbandingan titanium dan aluminium yang akan digunakan dalam pembuatan komponen- komponen. Biasanya, aluminium lebih mudah untuk dikerjakan dan diproses dibandingkan titanium yang lebih sulit untuk dikerjakan. Maka dari itu, aluminium akan menjadi pilihan berkualitas tinggi yang sempurna untuk produksti sparepart.
- Penampilan dan estetika
Aluminium dapat memiliki tampilan yang bersih dan modern, yang dapat dipoles untuk meningkatkan estetika dan ini menjadikannya popular dalam design produk konsumen yang dimana penampilan visual penting. Sedangkan titanium memiliki penampilan yang lebih unik dengan warna abu-abu keperakan yang dapat terlihat lebih elegan. Titanium ini sering digunakan dalam produk yang mewah dan aplikasi dimana estetika premium diinginkan, seperti dalam perhiasan dan jam tangan.
- Limbah permesinan
Aluminium merupakan logam yang sangat dapat di daur ulang. Proses daur ulang aluminium hanya membutuhkan sebagian kecil energi yang diperlukan untuk memproduksi aluminium baru dari bijih dan ini membuat aluminium pilihan yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Sedangkan titanium juga dapat di daur ulang, tetapi prosesnya lebih kompleks dan mahal dibandingkan dengan aluminium. Tetapi, untuk keberlanjutan penggunaan titanium dapat ditingkatkan dengan umur panjangnya dan ketahanan korosinya terhadap keausan dan korosi. Terkadang, produsen lebih memilih aluminium yang lebih murah daripada titanium.
Nah sobat, itulah perbandingan dari aluminium dengan titanium untuk pertimbangan pemilihan logam yang ringan untuk kebutuhan prototype. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa langsung komen di kolom komentar atau hubungi langsung team logam Ceper.
Penulis: Scarlet Alessandra
BACA JUGA:
Leave a Reply