
Sobat Logam Ceper pasti sudah tahu tentang tanur kupola dan tanur induksi serta cara pemakaian tanur tersebut. Di artikel ini, kita akan membahas metode perawatan mesin dan perawatan/pemeliharaan dari tanur induksi.
Adapun metode pemeliharaan peralatan yaitu pemeliharaan tidak terencana dan pemeliharaan terencana.
Pemeliharaan tidak terencana
Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk rencana yang tidak ditentukan sebelumnya (tidak terjadwal). Pelaksanaannya berdasarkan permintaan perbaikan dari kerusakan yang diperkirakan atau telah terjadi. Permintaan perbaikan tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu perawatan karena pemberhentian mendadak atau perawatan karena keadaan darurat.
Pemeliharaan karena pemberhentian proses yang mendadak
Untuk memperbaiki kerusakan akibat pemberhentian yang mendadak sudah pasti akan sangat parah dan biasanya operator mengatakan mesin mati. Oleh karena itu, ketika mesin yang terjadi sudah mati mendadak akan mengakibatkan kerusakan yang fatal dan kerusakan akan menjalar kemana-mana. Seseorang yang bertugas untuk perawatan mesin harus dengan segera memutuskan apakah komponen yang rusak akan diganti atau hanya diperbaiki saja.
Ada beberapa pabrik yang memutuskan untuk membeli mesin atau peralatan baru untuk mengganti yang rusak bila dirasa perbaikan terlalu lama atau mahal. Karena yang terpenting bagi perusahaan pengecoran logam adalah bagaimana cara untuk mempertahankan target jumlah produknya. Metode pemeliharaan Run to breakdown adalah apabila pabrik melengkapi prosesnya dengan mesin cadangan yang selalu siap pakai bila terjadi kerusakan pada mesin utama.
Pemeliharaan darurat
Proses produksi terhambat yang dikarenakan perkiraan adanya kelainan fungsi dari mesin misalnya suara, kenaikan suhu, vibrasi, tekanan meningkat, dsb dan bagian produksi khawatir akan terjadi pemberhentian di tengah proses. Oleh karenanya bagian produksi menebitkan “order perbaikan”dan teknisi perawatan berkewajiban untuk mengatasi dan memberi saran.
Pemeliharaan terencana
Pemeliharaan yang sudah disusun,dikontrol melalui laporan dan catatan rencana yang sudah ditentukan (terjadwal). Metode ini dibagi menjadi dua jenis,yaitu pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan total produktif.
Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
Perawatan pencegahan ditujukan pada kemungkinan terjadinya gangguan atau kerusakan mesin pada saat beroperasi. Misalnya mesin yang dapat terjadi pada tanur induksi. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi untuk kerusakan mesin tersebut. Dalam hal ini, kita dapat menembukan bagian mesin yang paling lemah dan menggantinya dengan yang baru sebelum kerusakan terjadi dan setiap perawatan
Pemeliharaan total produktif
Dalam melaksanakan metode pemeliharaan total produktif (TPM). Total productive maintenance harus bekerja sama dengan seluruh unit terutama sekali dengan bagian produksi untuk menghasilkan kualitas produk yang baik, efisiensi operasi, jaminan kapasitas dan keamanan. Artinya bahwa TPM ini harus menyertakan seluruh karyawan yang terlibat langsung, seluruh peralatan secara efektif dan system dalam melaksanakan pemeliharaan ini.
Pemeliharaan tanur induksi
Hal-hal yang dilakukan dalam pemeliharaan tanur induksi antara lain:
- Pemeriksaan mingguan dengan mengisi form check list yang sudah ditentukan.
- Teknisi pemeliharaan harus memberikan tanda bahwa kondisi perlatan atau bagian yang diperiksa baik atau telah dilakukan perlakuan. Misal: pemberian pelumasan dan pengencangan baut.
- Pemeliharaan pencegahan yang dilaksanakan secara periodik mengikuti jadwal tahunan yang telah disusun untuk kurun waktu 1 tahun. Selanjutnya dari jadwal tahunan disusun jadwal bulanan dengan mengikuti periode waktu (frekuensi) yang telah ditentukan.
Untuk menentukan periode waktu (frekuensi) perawatan pencegahan perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
- Tingkat kerumitan perawatan
- Umur, kondisi dan nilai mesin
- Jam operasi dari tanur
- Kebutuhan pengamanan
Setelah data- data akurat didapatkan, maka dibuat kategori pemeliharaan terencana berdasarkan berikut ini:
- Inspeksi (inspection)
- Reperasi kecil (small repair)
- Reperasi menengah (medium repair)
- Reperasi berat (overhaul)
Bagian-bagian dari tanur induksi yang memperoleh perhatian dalam penyusunan format pemeliharaan terencana :
- VIP cabinet
- System pendingin dalam (internal water system)
- System pendingin luar (external water system)
- Sistem hidrolik
- Pembangkit listrik darurat (genset)
Itulah pembahasan tentang metode dalam perawatan mesin dan pemeliharaan tanur induksi. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa langsung tulis di kolom komentar atau hubungi team logam ceper.
Penulis: Scarlet Alessandra
BACA JUGA:
Leave a Reply