
Halo sobat Logam Ceper. Pada kesempatan ini tim Logam Ceper akan membahas tentang perancangan pola yang digunakan dalam proses pengecoran logam. Simak penjelasannya dibawah ini ya sobat.
Pola atau pattern, yaitu benda yang menyerupai bentuk benda cor yang digunakan untuk membuat rongga cetakan yang nantinya ketika cairan logam dituangkan kemudian membeku dan akan membentuk benda cor yang sesuai dengan bentuk pola.
Pola dapat dibuat dari berbagai jenis bahan yang memenuhi standar untuk membuat pola, yaitu bahan logam, kayu, plastik, sintetik dan styrofoam untuk penjelasan lebih lanjut mengenai jenis bahan pembuatan pola sobat bisa klik link berikut 5 Jenis Bahan Pola Pengecoran Logam (Pattern).
Macam Pola
Pola terbagi menjadi 4 macam yaitu:
1. Pola hilang
Pola hilang atau bisa disebut pola sekali pakai biasanya terbuat dari bahan styrofoam.
2. Pola reusable
Pola reusable atau pola yang dapat digunakan berulang kali, yaitu pola plat, pola tunggal, kotak inti.
3. Pola sementara
Pola sementara atau pola yang rentan terhadap penyusutan, perubahan bentuk karena kelembaban udara atau karena pemakaian, yaitu pola kayu.
4. Pola permanen
Pola permanen bersifat lebih kuat, lebih tahan gesek, dan lebih stabil terhadap perubahan kelembaban, biasanya terbuat dari paduan alumunium, besi cor, besi cor nodular atau dari baja.
Kriteria untuk Menentukan Jenis Pola
Beberapa kriteria dalam menentukan jenis pola yang akan dipakai:
- Jumlah casting yang akan diproduksi
- Metode pembuatan cetakan dan inti
- Desain casting
- Toleransi dimensi yang diinginkan
- Jenis, ukuran rangka cetak dan mesin cetak
Hal- Hal Penting dalam Perancangan Pola Pengecoran Logam
Dalam pembuatan suatu pola yang pertama kali dilakukan adalah membaca gambar teknik benda coran, kemudian mengubah gambar benda coran menjadi gambar perancangan pola. Yang nantinya gambar perancangan pola yang menjadi acuan dalam pembuatan pola.
Dalam gambar perancangan pola ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu belahan pola, tambahan pengerjaan, kemiringan pola, dan penyusutan padat. Berikut penjelasannya:
Belahan (Parting Line)
Pada umumnya pembuatan pola dibagi dalam dua bagian atau lebih, terutama untuk bentuk yang rumit, kecuali untuk benda yang bentuknya sederhana dan memungkinkan dibuat tanpa belahan yang disebut dengan pola tunggal. Pola yang mempunyai belahan bagian atas disebut dengan Kup dan bagian bawah disebut dengan Drag.
Pada prinsipnya cara menentukan pola menggunakan belahan atau tidak tergantung keleluasaan perancangnya, hanya saja harus diingat bahwa persyaratannya tidak menyulitkan proses selanjutnya.

Tambahan Pengerjaan
Tambahan pengerjaan adalah penambahan ukuran atau ketebalan pada bagian yang akan mendapatkan proses lanjut dengan permesinan. Biasanya tambahan pengerjaan dilakukan pada produk yang memerlukan ukuran presisi dengan kehalusan permukaan.

Kemiringan
Yang dimaksud dengan kemiringan pola yaitu seluruh permukaan dinding coran yang posisinya tegak lurus dengan garis belahan. Tujuan dibuat kemiringan adalah untuk memudahkan ketika pola dikeluarkan dari cetakan dan juga untuk menghindari kerusakan pola maupun cetakan pasir.
Kemiringan pola ada tiga macam, yaitu kemiringan positif, negatif dan netral. Pemilihan kemiringan tergantung dari perancang pola itu.

Penyusutan Padat
Tujuan penambahan ukuran penyusutan adalah untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan pada benda tuang, ukuran pola harus ditambah prosentase penyusutan material logam yang akan dicor.
Berikut adalah tabel penyusutan dimensi berdasarkan material:
Bahan Coran | Besar Penyusutan % |
Besi Cor Kelabu | 1 |
Besi Cor Nodular | 1 |
Besi Cor Mampu Tempa (Putih) | 1,6 |
Baja Cor | 2 |
Alumunium Paduan | 1,2 |
Magnesium Paduan | 1,2 |
Tembaga (Cu) | 1,9 |
Perunggu (Bronze) | 1,5 |
Kuningan (Brass) | 1,5 |
Kuningan Paduan (Mn-Fe-Al) | 2 |
Alumunium – Perunggu (Al – Cu) | 1,8 |
Seng (Zn) | 1,3 |
Timah Hitam (Pb) | 1 |
Contoh perhitungan
Misalkan panjang benda cor dengan material besi cor adalah 50 mm
Diketahui besar penyusutan besi cor adalah 1%
1% dari 50 mm = 0,5 mm
Maka 50 mm + 0,5 = 50,5 mm
Nah, itulah pembahasan tentang 4 hal penting yang perlu diperhatikan dalam perancangan pola pengecoran logam. Untuk pertanyaan dan info lebih lanjut, sobat bisa sampaikan di kolom komentar atau hubungi langsung Team Logam Ceper.
Penulis: Asep Muhamad | Editor: Tri Rahayu
BACA JUGA:
Leave a Reply