Logam Ceper

Foundry Education & News

  • Home
  • Blog
  • Vlog
  • Contact
  • How We Work
  • Partners
  • Portofolio

4 Hal Penting dalam Perancangan Pola Pengecoran Logam

By Logam Ceper March 25, 2022 Leave a Comment

4 Hal Penting dalam Perancangan Pola Pengecoran Logam

Halo sobat Logam Ceper. Pada kesempatan ini tim Logam Ceper akan membahas tentang perancangan pola yang digunakan dalam proses pengecoran logam. Simak penjelasannya dibawah ini ya sobat.

Pola atau pattern, yaitu benda yang menyerupai bentuk benda cor yang digunakan untuk membuat rongga cetakan yang nantinya ketika cairan logam dituangkan kemudian membeku dan akan membentuk benda cor yang sesuai dengan bentuk pola.

Pola dapat dibuat dari berbagai jenis bahan yang memenuhi standar untuk membuat pola, yaitu bahan logam, kayu, plastik, sintetik dan styrofoam untuk penjelasan lebih lanjut mengenai jenis bahan pembuatan pola sobat bisa klik link berikut 5 Jenis Bahan Pola Pengecoran Logam (Pattern).

Macam Pola

Pola terbagi menjadi 4 macam yaitu:

1. Pola hilang

Pola hilang atau bisa disebut pola sekali pakai biasanya terbuat dari bahan styrofoam.

2. Pola reusable

Pola reusable atau pola yang dapat digunakan berulang kali, yaitu pola plat, pola tunggal, kotak inti.

3. Pola sementara

Pola sementara atau pola yang rentan terhadap penyusutan, perubahan bentuk karena kelembaban udara atau karena pemakaian, yaitu pola kayu.

4. Pola permanen

Pola permanen bersifat lebih kuat, lebih tahan gesek, dan lebih stabil terhadap perubahan kelembaban, biasanya terbuat dari paduan alumunium, besi cor, besi cor nodular atau dari baja.

Kriteria untuk Menentukan Jenis Pola

Beberapa kriteria dalam menentukan jenis pola yang akan dipakai:

  • Jumlah casting yang akan diproduksi
  • Metode pembuatan cetakan dan inti
  • Desain casting
  • Toleransi dimensi yang diinginkan
  • Jenis, ukuran rangka cetak dan mesin cetak

Hal- Hal Penting dalam Perancangan Pola Pengecoran Logam

Dalam pembuatan suatu pola yang pertama kali dilakukan adalah membaca gambar teknik benda coran, kemudian mengubah gambar benda coran menjadi gambar perancangan pola. Yang nantinya gambar perancangan pola yang menjadi acuan dalam pembuatan pola.

Dalam gambar perancangan pola ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu belahan pola, tambahan pengerjaan, kemiringan pola, dan penyusutan padat. Berikut penjelasannya:

Belahan (Parting Line)

Pada umumnya pembuatan pola dibagi dalam dua bagian atau lebih, terutama untuk bentuk yang rumit, kecuali untuk benda yang bentuknya sederhana dan memungkinkan dibuat tanpa belahan yang disebut dengan pola tunggal. Pola yang mempunyai belahan bagian atas disebut dengan Kup dan bagian bawah disebut dengan Drag.

Pada prinsipnya cara menentukan pola menggunakan belahan atau tidak tergantung keleluasaan perancangnya, hanya saja harus diingat bahwa persyaratannya tidak menyulitkan proses selanjutnya.

belahan pola di perancangan pola pengecoran logam

Tambahan Pengerjaan

Tambahan pengerjaan adalah penambahan ukuran atau ketebalan pada bagian yang akan mendapatkan proses lanjut dengan permesinan. Biasanya tambahan pengerjaan dilakukan pada produk yang memerlukan ukuran presisi dengan kehalusan permukaan.

tambahan pengerjaan dalam perancangan pola pengecoran logam

Kemiringan

Yang dimaksud dengan kemiringan pola yaitu seluruh permukaan dinding coran yang posisinya tegak lurus dengan garis belahan. Tujuan dibuat kemiringan adalah untuk memudahkan ketika pola dikeluarkan dari cetakan dan juga untuk menghindari kerusakan pola maupun cetakan pasir.

Kemiringan pola ada tiga macam, yaitu kemiringan positif, negatif dan netral. Pemilihan kemiringan tergantung dari perancang pola itu.

kemiringan pola

Penyusutan Padat

Tujuan penambahan ukuran penyusutan adalah untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan pada benda tuang, ukuran pola harus ditambah prosentase penyusutan material logam yang akan dicor.

Berikut adalah tabel penyusutan dimensi berdasarkan material:

Bahan CoranBesar Penyusutan %
Besi Cor Kelabu1
Besi Cor Nodular1
Besi Cor Mampu Tempa (Putih)1,6
Baja Cor2
Alumunium Paduan1,2
Magnesium Paduan1,2
Tembaga (Cu)1,9
Perunggu (Bronze)1,5
Kuningan (Brass)1,5
Kuningan Paduan (Mn-Fe-Al)2
Alumunium – Perunggu (Al – Cu)1,8
Seng (Zn)1,3
Timah Hitam (Pb)1

Contoh perhitungan

Misalkan panjang benda cor dengan material besi cor adalah 50 mm

Diketahui besar penyusutan besi cor adalah 1%

1% dari 50 mm = 0,5 mm

Maka 50 mm + 0,5 = 50,5 mm

Nah, itulah pembahasan tentang 4 hal penting yang perlu diperhatikan dalam perancangan pola pengecoran logam. Untuk pertanyaan dan info lebih lanjut, sobat bisa sampaikan di kolom komentar atau hubungi langsung Team Logam Ceper.

Hubungi Team Logam Ceper

Penulis: Asep Muhamad | Editor: Tri Rahayu

BACA JUGA:

  • 3 Point Utama Persiapan Asian Games 2018 Indonesia
  • 4 Tips Membuat Taman Rumah Dari Tahap Awal Hingga Akhir
  • Pemasangan Mudah dan Cepat Manhole Cover FRP
  • Lava Tour, Napak Tilas Peninggalan Sang Merapi
  • 5 Tips on Choosing Pedestrian Benches
Share Tweet Share Share

Filed Under: Blog Tagged With: pola pengecoran logam

About Logam Ceper

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis !

Kami jamin bukan spam.

Ikuti Kami di

  • Facebook
  • Instagram
  • Pinterest
  • RSS
  • Twitter
  • YouTube
subscribe

Business Locations

Abu Dhabi, UAE
Sleman, Yogyakarta
Klaten, Central Java
Berau, East Borneo
Penajam Paser Utara, East Borneo
Batam, Riau Island

Recent Posts

  • Peran Besar Produk Cor: Logam Leleh, Industri Jalan
  • Ingin Masuk Dunia Pengecoran Logam? Harus Kuasai Skill Ini
  • Perbedaan Pengecoran Pasir & Pengecoran Investasi
  • Case Hardening: Proses dan Penerapannya
  • Pengecoran Investment Stainless Steel: Keuntungan & Proses Kerjanya
  • 7 Jenis Korosi pada Logam yang Umum Terjadi
  • Simulasi pada Pengecoran Logam: Manfaat dan Tekniknya
  • Apakah Aluminium Bisa Berkarat?
  • Perbandingan Titanium dan Aluminium
  • 10 Jenis Cacat Pengecoran Logam: Penyebab & Pencegahannya
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Copyright © 2025 · Logam Ceper