Inti merupakan bagian penting dalam proses pengecoran logam. Berikut ini pembahasan mengenai inti pengecoran logam dan jenis pasir yang digunakan untuk membuat inti.
Apa Itu Inti Pengecoran Logam?
Inti (core) adalah bagian dari cetakan yang dibuat secara terpisah, yang berfungsi untuk membentuk profil didalam maupun diluar permukaan benda dan bisa digunakan juga untuk pemisah/pembentuk leher riser pada cetakan yang biasa disebut “backing core”.
Perangkat utama yang diperlukan untuk membuat inti adalah kotak inti, yang bisa terbuat dari kayu ataupun logam.
Inti bisa dibuat dari beberapa jenis pasir cetak, diantaranya :
- Pasir CO₂.
- Pasir pepset.
- Pasir furan.
- Pasir croning/RCS (resin coated sand).
Jenis-jenis pasir cetak untuk membuat inti pengecoran logam
1. Pasir CO₂
Pasir CO₂ merupakan salah satu jenis pasir yang digunakan pada dunia foundry. Disebut pasir CO₂ karena sistem pengerasannya menggunakan gas CO₂ yang ditembakkan pada cetakan. Campuran pasir CO₂ antara lain:
- Pasir kuarsa/silika.
- Water glass : 2%-5% dari pasir.
- Bahan tambahan : 1%.
- Gas CO₂ : sebagai pengeras.
Prinsipnya adalah water glass (air kaca) yang dicampurkan ke pasir berfungsi sebagai pengikat butiran pasir dan apabila water glass (air kaca) tersebut ditiup dengan gas CO₂ akan mengeras menjadi kristal.
2. Pasir pepset
Pasir pepset merupakan jenis pasir yang mengeras sendiri. Jenis pasir ini akan mengeras ketika katalis dan pengikatnya dicampurkan. Pasir pepset biasanya digunakan untuk membuat benda yang membutuhkan inti berukuran besar.
Campuran pasir pepset, antara lain : Pasir kuarsa/silika.
- Komponen 1 : 0,8% dari pasir.
- Komponen 2 : 0,8% dari pasir.
- Katalisator : 0,5%-1,8% bersama dengan komponen 1 atau 2 pada pencampuran tahap pertama.
Pada prinsipnya proses pengerasan telah terjadi pada saat komponen 1 dicampurkan dengan komponen 2. Namun, tanpa katalisator proses tersebut berlangsung sangat lama dan dengan katalisator proses pengerasan terjadi beberapa menit setelah pencampuran secara seketika.
3. Pasir furan
Pasir furan hampir sama dengan pasir pepset, sifat dan karakternya yang membedakan hanyalah jenis katalis dan pengikatnya saja. Jenis pasir ini juga merupakan pasir yang mengeras sendiri.
Campuran pasir furan, antara lain :
- Pasir kuarsa/silika.
- Furan : 2%-3% dari pasir.
- Katalis/hardener : 25%-60% dari furan.
Pengerasan pada pasir ini lebih cepat dari pada pasir pepset dan tingkat kekerasannya pun lebih dari pasir pepset.
4. Pasir croning / RCS (resin coated sand)
Pasir croning merupakan pasir yang berpengikat resin phenol dengan resin resol/ novolak. Pasir ini umum digunakan karena cara penggunaannya tidak ribet atau efektif. Umumnya kotak inti yang digunakan terbuat dari logam, karena pasir croning/ RCS dapat dikeraskan dengan cara perlakuan panas, biasanya untuk pasir croning/ RCS sudah siap untuk digunakan tanpa harus mengukur atau menimbang bahan campurannya.
Cara penggunaannya yaitu pertama-tama kotak inti dibakar atau dipanaskan lalu pasir croning/ RCS dimasukkan kedalam kotak inti tersebut, tunggu beberapa saat sambil memberikan pengaturan panas yang seimbang atau merata (pemanasan sampai temperatur 2000°C).
Kesimpulan
Dari jenis pasir cetak yang digunakan untuk membuat inti pengecoran logam (pasir CO₂, pasir pepset, pasir furan dan pasir croning/RCS) cara pengerasannya berbeda-beda.
Untuk contoh-contoh bentuk inti pengecoran logam bisa sobat baca di 9 Contoh Inti Pengecoran Logam.
Simak juga video tentang proses pembuatan inti berikut ini:
Leave a Reply