SDM untuk Pengecoran Logam Ceper – Bila kita melewati di sekitaran industri cor logam Ceper, tentu akan banyak kita temui papan lowongan kerja dengan tulisan “dibutuhkan tenaga harian 6 orang”, “lowongan untuk tenaga bubut 4 orang”, “dibutuhkan tenaga press 5 orang”.
Apakah ini sebagai tanda bahwa Pengecoran Logam Ceper menggeliat maju sehingga dibutuhkan banyak karyawan ? ataukah karena sulitnya mendapatkan karyawan sehingga lowongan terpampang dimana-mana ?
Sulitnya SDM untuk Pengecoran Logam Ceper
Beberapa pengusaha cor logam memang merasakan betapa sulitnya untuk mendapatkan karyawan pengecoran logam. Kesulitan ini berdampak pada proses produksi dan pengiriman barang.
Selain sulit untuk mendapatkankan karyawan, pengusaha cor logam ceper juga sulit untuk regenerasi karyawan. Sehingga tak heran bila kita melihat karyawan di industri cor logam ceper rata-rata berusia 30 tahun keatas, bahkan ada karyawan yang umurnya 50 tahun pun masih bergelut dengan kerasnya sektor cor logam.
Lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang diharap dapat mengisi kekosongan itu ternyata masih banyak yang tergiur untuk mengais rejeki diluar kota bahkan diluar negeri, misalnya Jepang sebagai salah satu favoritnya.
Belum lagi dengan dipindahnya beberapa sektor industri manufaktur lain dari Jabotabek ke Jawa Tengah karena faktor kesulitan membayar upah. Beberapa industri manufaktur seperti tekstil di Jabotabek telah menyatakan ketertarikan untuk memindahkan usahanya ke Jawa Tengah karena tingginya upah disana. Bisa kita lihat di Ceper, sekarang banyak sekali sektor tekstil baru, baik pindahan dari Jabotabek atau bahkan dari Korea. Mungkin sektor ini lebih manis bagi lulusan SMK daripada sektor manufaktur pengecoran logam.
POLMAN Ceper (Politeknik Manufaktur Ceper) merupakan Pendidikan Tinggi yang fokus pada Jurusan Teknik Pengecoran Logam mempunyai mahasiswa hampir 90% adalah mahasiswa luar Klaten. Banyaknya dari Bandung, Jakarta dan luar Jawa. Salah satu Filisofi awal didirikannya POLMAN Ceper adalah dapat membantu sektor SDM untuk Pengecoran Logam Ceper agar Pengecoran Logam Ceper bisa bersaing di Indonesia, bahkan di kancah dunia. Menilik 10 tahun perjalanan POLMAN Ceper, minim sekali lulusan POLMAN Ceper bahkan bisa dibilang ‘tidak ada’ yang bersedia meniti karir di Industri Cor Logam Ceper. Selain faktor lain, faktor salary (penghasilan) mungkin salah satu penyebabnya.
Lambat laun, selain kualitas yang selama ini banyak menjadi perbincangan untuk Pengecoran Logam Ceper, SDM telah menjadi wacana yang harus kita pikir bersama. Karena SDM yang handal dan regenerasi yang berjalan dengan baik menjadi salah satu penentu bertahan dan dapat bersaingnya Industri Logam Ceper.
Leave a Reply