Halo sobat Logam Ceper! Pada kesempatan kali ini tim Logam Ceper akan membahas tentang Lining Tanur Induksi.
Bahan refractory atau lining adalah bahan tahan panas yang dibuat sebagai bahan konstruksi peralatan industri yang akan menerima beban panas tinggi. Bahan itu harus mampu menahan panas minimal 1000°C – 2000°C. Sehingga dituntut untuk mampu menahan suhu tinggi dalam penggunaannya dan bertahan untuk tidak meleleh apalagi mencair pada suhu yang diinginkan, juga tidak terbakar menjadi abu atau gas terhadap perubahan temperatur atau meningkatnya temperatur.
Bahan refractory atau lining (dalam pengertian pengecoran) adalah mineral keramik khusus yang ketika mengalami proses sinter akan memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
Sifat-sifat lining tanur induksi
1. Tahan terhadap suhu panas
Temperatur yang tinggi selama proses peleburan dan perubahan temperatur dari tinggi ke rendah yang sangat cepat (temperatur shock) dan berulang-ulang khususnya ketika bahan baku dimuatkan kedalam tanur.
2. Tahan terhadap pengaruh mekanis
Gaya-gaya mekanik yang dihasilkan oleh tekanan cairan, benturan bahan baku dan gesekan baik ketika bahan masih membeku ataupun telah mencair.
3. Tahan terhadap pengaruh kimia
Efek-efek metalurgi dari reaksi-reaksi yang berlangsung antara lining dengan bahan dan terak cair, unsur-unsur asing yang berasal dari bahan baku (Zn, Pb) yang pada temperatur dalam keadaan sangat cair sehingga mampu menyusup diantara celah-celah lining.
Bahan refracroty atau lining ini umumnya terdiri dari bahan dasar dan bahan pengikat seperti diuraikan dibawah ini.
Bahan dasar dan pengikat lining
Bahan dasar yang umum digunakan adalah:
- Silika ( SiO2) dengan sifat Asam untuk material Besi
- Alumina (Al2O3) dengan sifat Netral untuk material Besi dan Baja
- Magnesit ( MgO) dengan sifat Basa untuk material Baja
Bahan pengikat tergantung dari sistem pengikatnya, seperti:
- Ikatan keramik misalnya Silika dan Magnesit
- Ikatan kimia misalnya Asam Bor / bor oxside
- Ikatan hidrolis misalnya Semen
- Ikatan lempung misalnya Lempung/bentonite
- Ikatan organik misalnya Resin
Bahan refraktori ini sesuai dengan ikatannya terdiri dari beberapa jenis:
- Ramming mass: berupa serbuk kering siap pakai
- Plastik: berupa adonan liat seperti resin
- Castabel: berupa tepung yang dicairkan seperti semen
- Mortar: berupa serbuk yang dicairkan dan dicetak
- Plester: berupa serbuk yang dicairkan dan di plester seperti semen
Lining merupakan material yang bersentuhan langsung dengan cairan logam yang merupakan sumber bahaya besar apabila terjadi kesalahan proses dan prosedur pada pengoperasian tanur induksi. Oleh karena itu kontrol atas lining harus ketat dan disiplin agar tidak menimbulkan bahaya.
Prinsip utama lining yaitu:
- Lapisan bahan tahan panas yang berfungsi sebagai krus.
- Kualitas lining ini sangat berperan terhadap fungsi, keselamatan kerja, metalurgi peleburan dan efisiensi cost.
Karena lining merupakan bahan yang berpengaruh dalam menentukan kualitas hasil cor dan juga efisiensi biaya, ada beberapa kriteria dalam menentukan pemilihan bahan lining diantaranya:
- Jenis cairan logam
- Temperatur tanur induksi
- Ukuran tanur
- Kontinuitas produksi
- Biaya produksi
Jadi begitu ya sobat penjelasan mengenai lining tanur induksi, mulai dari sifat-sifat lining, bahan dasar dan bahan pengikat lining, prinsip utama lining, hingga kriteria dalam memilih bahan lining.
Untuk pertanyaan dan info lebih lanjut bisa sobat sampaikan di kolom komentar atau hubungi langsung Team Logam Ceper.
Penulis: Asep Muhamad | Editor: Tri Rahayu
Leave a Reply