LogamCeper.com berbagi kisah inspiratif mengenai Ayah
Simak kisah berikut ini
Kisah Inspiratif Mengenai Ayah
Contoh kisah seorang gadis yang memiliki ayah, dan ayahnya itu mau menjadi teman akrabnya. Sang ayah selalu meminta kepadanya untuk tidak malu menceritakan masalah yang tengah dihadapi. Namun ketika menginjak usia 16 tahun, gadis itu tak mau lagi menceritakan semua masalah yang ia hadapi kepada ayahnya.
Ia menjalin asmara secara diam-diam dengan seorang pemuda tanpa sepengetahuan ayah ibunya. Dan tanpa sengaja, saudara laki-lakinya ternyata memergokinya sedang berjalan dengan pemuda itu di sebuah jalan. Karena merasa ketakutan, ia lari untuk bersembunyi di rumah bibinya. Saudaranya kemudian kembali kerumah dan menceritakan kejadian itu kepada kedua orang tuanya.
Gadis ini berkata,”Aku menangis dengan derai air mata ketakutan.
Aku ingat ayahku pernah berkata kepadaku:
‘Jangan engkau malu menyampaikan masalahmu kepadaku, karena kita adalah teman.’ Aku merasa telah mengkhianatinya.Aku bukan takut dipukul atau takut pada saudara laki-lakiku, tapi yang aku takutkan adalah jika aku telah mengecewakan harapan ayahku.”
Ia melanjutkan:
“Setelah itu,saudaraku yang sedang marah datang bersama ibu ke rumah bibiku. Ayah langsung masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu kepada bibi. Melihat itu, air mataku semakin bertambah deras. Aku bersumpah tidak akan takut dipukul olehnya. Apa yang membuatku sakit tak lain adalah balasan atas perbuatan yang telah aku lakukan. Aku tidak dapat berkata apapun, hanya bisa menunggu sampai ayah datang dan memukul wajahku. Tapi aku merasa kaget karena tiba-tiba ayah malah memelukku.
Ia berkata,
‘Aku sayang kamu, tapi aku juga sangat marah kepadamu!’
Aku menjawab,
‘ Ayah, pukullah aku sepuasmu agar aku jera.’
Ayah lantas berkata kepada seluruh keluargaku,’Biarkan kami bicara berdua saja sebentar!’ Aku dan ayah lalu keluar bersama dari rumah bibi. Ia banyak bicara kepadaku, seakan beliau adalah temanku.
Salah satu yang ayah katakan adalah,
‘Wahai putriku, ketika seorang pemuda berkata cinta kepada seorang gadis, maka akan ada dua kemungkinan: ia mungkin serius untuk menuju ke pernikahan, tapi bisa juga ia hanya sekedar ingin mempermainkan gadis itu. Sekarang mana yang akan kamu pilih, pemuda yang serius untuk menikah denganmu ataukah pemuda yang hanya ingin mempermainkanmu? Saat itu aku merasa ayah bisa memahami keadaanku. Aku adalah seorang gadis terhormat.
Maka aku jawab,’ Aku ingin pemuda yang serius untuk menikahiku.’
Ayahku lalu berkata,’ Wahai puteriku, bersabarlah dahulu! Sungguh ayahmu ini pasti akan menikahkanmu. Aku akan membantumu agar kita bisa kembali menjadi teman akrab.'”
Gadis ini mengkhiri ceritanya seraya berkata,” Setelah hari itu, aku berjanji untuk tidak berpacaran dengan satu orang pemuda pun sampai aku menikah nanti.”
Kisah ini dikutip dari Buku “Ada Surga di Rumahku” Karya Amru Khalid
Leave a Reply