Jenis pola yang digunakan untuk pembuatan cetakan pasir pengecoran logam bisa digolongkan menjadi pola logam dan pola kayu. Pola logam digunakan agar dapat menjaga ketelitian ukuran benda cor, terutama pada masa produksi, sehingga pola bisa lebih lama dan produktivitas lebih tinggi.
Bahan pola logam bermacam-macam sesuai dengan penggunaannya, contohnya yaitu besi cor, baja cor dan paduan tembaga yang cocok untuk pola pada pembuatan cetakan kulit, sedangkan pada paduan ringan dapat mudah diolah dan dipilih untuk pola yang digunakan dalam pembuatan cetakan yang dilakukan dengan tangan.
Pola kayu dibuat dari kayu dan keuntungannya yaitu murah, pembuatan cepat dan mudah diolah dibandingkan dengan pola logam. Hal penting dalam pembuatan pola yaitu menentukan arah cope dan drag dalam cetakan, posisi belahan (parting line), bagaimana untuk menstabilkan inti, dan selanjutnya menghitung tambahan penyusutan, tambahan pengerjaan serta kemiringan pola.
Pola mempunyai berbagai macam bentuk. Dalam pemilihan jenis pola harus diperhatikan produktivitas, kualitas coran, dan harga pola. Berikut macam-macam pola:
1. Pola pejal
Pola pejal merupakan pola yang biasanya dipakai dan bentuknya hampir serupa dengan bentuk coran. Pola ini banyak macamnya yaitu:
- Pola Tunggal
Dibentuk serupa dengan corannya, kecuali pada tambahan penyusutan, tambahan pengerjaan, dan kemiringan pola.
- Pola belahan
Pola ini dibelah ditengah untuk memudahkan proses pembuatan cetakan.
- Pola setengah
Pola ini dibuat untuk coran yang dimana cope dan dragnya simetris/presisi terhadap permukaan yang pisah.
- Pola belahan banyak
Pola ini dapat dibagi menjadi tiga belah atau lebih untuk memudahkan penarikan dari cetakan dan untuk menyerdehanakan dalam pemasangan inti.
2. Pola plat pasangan
Pola ini merupakan plat yang kedua belahnya ditempelkan pola demikian juga saluran turun, saluran masuk dan penambah. Pola ini cocok untuk produksi coran kecil dan biasanya dibuat dari logam atau plastik.
3. Pola plat cup dan drag
Dalam hal ini pola kayu, logam atau plastik diletakan pada dua plat yang demikian juga pada saluran, saluran masuk dan penambah. Plat tersebut ialah plat cope dan drag, kedua plat diposisikan pada pin-pin agar pada bagian atas dan bawah dari coran menjadi presisi. Pola ini biasanya dipakai untuk meningkatkan produksi.
4. Pola cetakan sapuan
Pola ini dibentuk dari coran yang silinder. Alat ini biasanya dibuat dari plat dengan sebuah penggeret dan pemutar pada tengahnya. Proses cetakan dilakukan dengan cara memutar penggeret pada sekeliling pemutar.
5. Pola penggeret berputar dengan rangka cetak
Ini merupakan suatu kasus dimana bagian pola dapat ditukar serta konsentris. Kedua ujung dari penggeret mempunyai poros. Proses cetakan dilakukan dengan cara diayunkan oleh penggeret pada keliling porosnya.
6. Pola kerangka
- Pola ini dibuat meletakan plat dasar dan membuat plat dudukan penuntun di atasnya dan mengikat plat-plat untuk menahan pasir antara tiap penuntun. Pasir ditimbunkan diatasnya dan mengikat plat-plat untuk menahan pasir antara tiap penuntun. Pasir ditaruh diatasnya kemudian disapupenggeret untuk membuat permukaan lengkung. Pola ini cocok untuk bentuk lengkungan yang berbeda-beda, sedangkan lamanya pembuatan cetakan menjadi bertambah, sehingga hanya dipakai untuk jumlah produksi yang terbatas.
- Pola ini dibuat dengan meletakan plat ukur pada permukaan yang pisah dan diatasnya diletakkan pengukur-pengukur dari ketebalan yang sama seperti dudukan coran dan pertemukan pengukur-pengukur yang mempunyai ketebalan serupa sehingga menjadi kerangka bentuk sangkar.
Itulah jenis-jenis pola untuk cetakan pasir yang biasanya digunakan oleh industri atau perusahaan pengecoran logam. Untuk pertanyaan atau info lebih lanjut, bisa sobat sampaikan di kolom komentar atau hubungi langsung Team Logam Ceper.
Penulis: Scarlet Alessandra
Leave a Reply