Pada artikel Transformative Manufacture telah dibahas secara singkat mengenai Forging sebagai proses penempaan logam. Pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut terkait dengan jenis jenis forging.
Sobat Logam Ceper tahu gak sih forging ini digunakan untuk menghasilkan berbagai ukuran dan bentuk komponen berbagai jenis logam. Forging adalah proses deformasi plastis dengan memakai kekuatan tekanan atau hantaman. Forging sebagai proses pembentukan logam ini merupakan salah satu proses kerja logam tertua yang dimulai pada 5000 SM.
Crankshafts, batang penghubung mesin, cakram turbin, roda, kepala baut, roda gigi, serta komponen struktural lainnya untuk peralatan mesin dan transportasi merupakan komponen umum yang sering digunakan. Proses operasi dapat dilakukan dalam kondisi dingin maupun panas.
Jenis-jenis proses penempaan forging
1. Smith Forging
Penempaan dengan smith forging ini merupakan jenis pemrosesan logam tertua. Sebelumnya proses ini dilakukan secara manual, tetapi sekarang mesin dan peralatan mekanis telah banyak digunakan. Biasanya digunakan ram dan anvil datar.
Penggunaan smith forging dalam industri saat ini biasanya dilakukan dalam kondisi panas untuk mendapatkan bentuk dan ukuran kasar atau untuk mengurangi ukuran objek sebelum proses pembentukan berikutnya dilakukan.
2. Drop forging
Untuk jenis drop forging ini hampir mirip dengan smith forging kecuali ram dan anvil yang berbeda (tidak rata). Drop forging menggunakan cetakan berurutan di mana barang dibentuk secara kasar, setengah jadi dan siap. Hantaman awal dilakukan guna mendapatkan bentuk yang diinginkan. Kemudian dilanjutkan dengan pemindahan barang ke proses cetakan selanjutnya hingga selesai. Struktur butiran selama operasi penempaan sangat baik di mana fitur seperti kekerasan, keuletan, ketahanan, ketangguhan dan karakteristik lainnya dapat ditingkatkan. Cetakan yang digunakan dalam operasi ini harus dari bahan yang sangat kuat sehingga dapat menahan tekanan dan suhu tinggi selama proses atau bisa menggunakan dari bahan jenis baja.
3. Roll Forging
Proses roll forging ini hampir sama dengan press forging di mana piston yang mendorong ram biasanya bergerak ke arah horizontal. Roll forging ini merupakan proses yang mudah dilakukan karena dapat dilakukan dengan kondisi panas dan dingin. Dua karakteristik pembeda dengan proses forging ialah: roll forging hanya melakukan pemukulan satu kali dengan ram yang digunakannya, kemudian objek nya diubah dengan pergeseran modifikasi bengkok berbentuk silinder dengan drop forging. Namun, dalam kasus lain ram dan anvil tidak memiliki bentuk permukaan yang datar. Operasi ini dapat digunakan untuk menghasilkan baut kepala, paku keling, katup mesin dan barang- barang lain yang kepalanya lebih besar dari batang.
Biasanya baut dibuat dalam kondisi dingin untuk memperbaiki struktur dan kekuatannya. Ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan ketebalan poros lingkaran sebelum dikerjakan. Proses ini mirip dengan drop forging. Waktu yang cukup untuk mengubah bahan menjadi bentuk yang diinginkan merupakan salah satu kelebihan atau keuntungan dari proses roll forging ini. Untuk menghasilkan bentuk khusus perlu perlakuan produksi dengan membengkokkan secara perlahan komponen besarnya.
Roll forging ini lazimnya digunakan sebagai proses akhir setelah komponen melalui proses lain seperti, sekrup poros, pisau pengasah dan sebagainya. Namun tidak menutup kemungkinan roll forging ini juga digunakan sebagai operasi awal sebelum penempaan proses lainnya seperti crankshafts dan komponen otomotif lainnya.
Tahu gak sih?
Tipe lain dari roll forging adalah skew forging, ini digunakan untuk memproduksi bantalan peluru. Kawat atau bilah bulat direntangkan ke pusat roller di mana bentuk spiral akan terbentuk secara terus menerus ketika roller diputar. Proses ini biasanya dilakukan dalam kondisi dingin untuk komponen kecil. Adapun cara yang dimaksud ialah dengan pengisian daya pada komponen hingga berdampak pada rongga cetakannya. Perlu di garis bawahi untuk volume pekerja yang dikepung harus dikontrol dengan hati hati karena rongga tertutup sepenuhnya. Proses penggilingan tidak dapat dilakukan jika material berlebih digunakan dalam rongga cetakan. Apabila produk yang dihasilkan cacat, maka kemungkinan besar mesin akan cepat mengalami kerusakan. Operasi ini sangat cocok untuk menghasilkan benda- benda kecil yang membutuhkan detail yang sangat halus pada permukaannya.
Kesimpulan
Forging merupakan proses penempaan dengan gaya manual ataupun mekanis atau hidrolis pada benda kerja dengan memberikan gaya tekan pada benda kerja yang akan membentuk deformasi plastis sesuai bentuk yang diinginkan. Ada 3 jenis forging yang sangat familiar yaitu Smith Forging yang dapat dikatakan sebagai proses penempaan yang paling tua; kedua yaitu Drop Forging dimana cetakan dibentuk secara kasar, setengah jadi dan siap; yang terakhir yaitu Roll Forging yang sangat mudah dilakukan dalam kondisi panas maupun dingin.
Referensi:
Mengenal Logam sebagai Bahan Teknik-Dr. Ir. Sarippuddin M., S.T., M.T-202-deepublish
Penulis:
Alfina Indah Rahmawati
Leave a Reply