Jangkar kapal adalah alat penambat kapal kedasar perairan, sehingga kapal tidak bergerak ketika terkena angin, arus, ataupun gelombang. Penggunaan jangkar kapal ini dilengkapi dengan rantai atau tali untuk mencapai dasar perairan. Jangkar kapal biasanya terbuat dari besi cor. Besi cor merupakan material yang memiliki karakteristik kuat dan bobot yang berat sehingga cocok untuk membuat jangkar kapal. Jenis jangkar kapal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Apa saja itu? Berikut pembahasannya.
Jenis-Jenis Jangkar Kapal
1. Stockless Anchor (Jangkar Haluan)
Jenis jangkar kapal yang pertama yaitu stockless anchor atau jangkar haluan. Jangkar haluan adalah jangkar utama yang digunakan untuk menahan kapal di dasar laut dan selalu siap terpasang pada lambung kiri dan kanan haluan kapal, jangkar haluan ini beratnya sama. Jangkar haluan cadangan merupakan jangkar yang selalu siap sebagai pengganti apabila salah satu hilang. Penempatan jangkar haluan cadangan ini yaitu di bagian muka dekat haluan, agar selalu siap bilamana diperlukan.
Jenis jangkar haluan banyak digunakan pada kapal-kapal ukuran besar. Jangkar tipe ini memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak. Jangkar kapal tipe ini sangat efektif bekerja, ketika jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak ke bawah dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota jangkar (crown). Lengan tersebut dapat bergerak dengan sudut mencapai 45 derajat. Dengan posisi demikian maka bagian lengan jangkar akan menancap ke dasar laut lebih efektif.
2. Danforth Stock Anchor (Jangkar Arus)
Pada kapal-kapal penumpang yang berukuran besar, kadang jangkar arus ditempatkan di geladak orlop (geladak pendek yang terletak di bawah geladak menerus). Apabila demikian halnya maka jangkar tersebut dinamakan jangkar buritan dan beratnya sama dengan angkar haluan. Oleh karena itu bila ada jangkar buritan, maka tidak perlu ada jangkar haluan cadangan.
Danforth Stock Anchor merupakan jenis jangkar yang memiliki daya cengkeram lebih baik dibanding dengan Stockless Anchor. Namun karena adanya tongkat jangkar, maka kedua lengan jangkar tidak dapat menancap kedasar laut. Selain hal tersebut tiang jangkar tidak dapat langsung masuk ke Hawse Pipe (urlup Jangkar) dikapal. Jenis jangkar kapal ini biasanya digunakan oleh kapal-kapal jenis khusus dengan ukuran panjang kapal sampai 100 ft.
3. Mushroom Anchor (Jangkar Cemat)
Jangkar jenis ini hanya digunakan untuk kapal-kapal tertentu yang banyak beroperasi didaerah perairan yang memiliki dasar yang berlumpur. Karena bentuknya menyerupai mangkuk maka jenis ini akan bekerja baik pada daerah berlumpur. Jangkar cemat ini berukuran lebih kecil dan beratnya 1/6 kali jangkar haluan. Gunanya untuk memindahkan jangkar haluan apabila kapal kandas (diangkat dengan sekoci). Jangkar jenis ini hanya digunakan untuk kapal-kapal tertentu yang banyak beroperasi didaerah perairan yang memiliki dasar yang berlumpur. Karena bentuknya menyerupai mangkuk maka jenis ini akan bekerja baik pada daerah berlumpur.
Selain ketiga jenis jangkar kapal diatas, masih banyak jenis jangkar yang digunakan pada kapal. Karena jangkar merupakan perlengkapan kapal yang berguna untuk menahan beban kapal agar tidak terkendala saat melakukan pelayaran. Jangkar juga harus sesuai dengan klasifikasi atau memenuhi persyaratan tertentu agar bisa digunakan menahan beban yang di bawa oleh kapal.
5 Persyaratan Jangkar Kapal Agar Bisa Digunakan
1. Berat, jumlah dan kekuatan
Jangkar-jangkar diatas kapal harus memenuhi persyaratan mengenai berat, jumlah dan kekuatan agar bisa menyesuaikan dengan beban kapal dan keperluannya. Semakin besar kapal maka jangkar yang di gunakan untuk berat, jumlah harus di sesuaikan sehingga kekuatannya akan seimbang.
2. Panjang harus menyesuaikan
Selain berat dan jumlah yang bisa mempengaruhi kekuatan tarikan kapal, panjang jangkar juga harus di perhatikan. Panjang sebuah jangkar harus cukup untuk mengikat rantai pada kapal.
3. Rantai jangkar harus diikat dengan baik
Demi keamanan rantai jangkar yang di gunakan saat berlayar harus diikat dengan baik dan ditempatkan di tempat yang strategis agar mudah di jangkau sehingga dapat di lepaskan dari sisi luar bak rantainya.
4. Peralatan jangkar termasuk bentuknya selaras
Selain hal diatas tadi, jangkar juga membutuhkan penempatan dan tata letak yang sesuai dengan bentuknya. Sehingga jangkar pada kapal harus dilengkapi dengan peralatan yang mendukung.. Semua itu di buat sedemikian rupa bertujuan agar jangkar itu bisa dengan cepat dan mudah untuk di gunakan.
5. Bisa menahan tegangan (sentakan)
Karena muatan atau cuaca yang tidak menentu saat kapal berlayar maka harus ada jaminan bahwa jangkar tersebut tahan dengan tegangan yang timbul saat berlayar. Sehingga pada waktu mengeluarkan rantai, dapat menahan tegangan-tegangan dan sentakan-sentakan yang timbul.
Kesimpulan
Kelima hal tersebut harus di perhatikan, mengingat beban kapal saat berlayar bermacam-macam. Sehingga jangkar yang di gunakan harus sesuai dan tepat guna, agar saat di gunakan untuk berlayar tidak ada kendala. Ada kalanya juga awak kapal yang bertugas rutin untuk mengecek, mengganti perlengkapan berlayar yang sudah tidak layak pakai atau aus, untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Leave a Reply