Sobat logam ceper pastinya sudah paham dan tidak asing tentang peleburan. Sebelumnya, kita juga sudah membahas tentang peleburan FC, FCD dan juga perawatan tanur induksi. Nah, kali ini Logam Ceper akan membahas tentang peralatan untuk pengujian peleburan dan fungsi dari Analisa Thermal Quick-lab (CE Meter), Analisa thermal (thermokopel) serta Analisa thermal (radiant digital pyrometer). Berikut penjelasan selengkapnya.
Analisa Thermal Quick-lab (CE Meter)
Quick-lab merupakan salah satu alat untuk menganalisa thermal dari hasil pengukuran di lapangan. Alat ini dipakai untuk pengukuran suhu, analisa kandungan karbon, silicon dan CE (Carbon equi-valent) pada logam besi paduan. Pengukuran dan Analisa dilakukan dengan berdasarkan input melalui cawan pengukur (Amerika menyebut dengan Chormel-alumel) untuk analisa % Carbon, % Silicon dan Carbon equivalent.
Hasil analisa dan pengukuran ini secara otomatis akan dilakukan oleh microprocessor control berdasarkan masukan dari cawan dan batang pengukur. Alat ini akan mempresentasikan kurva pendinginan pada temperature solidus, temperature liquidus dan menghitung % C, % Si dan CEL.
Koreksi untuk menentukan kadar silicon dapat dilakukan dengan cara mengubah atau memasukan kadar pospor yang terkandung pada logam cair. Tujuan dari koreksi kadar Si ini untuk mendapatkan kadar Si yang diinginkan atau dari hasil test labotarium. Disamping itu, kadar Carbon dapat dikoreksi secara manual dengan mengaturnya pada alat.
CE Meter (quick lab) ini bisa juga mengukur pembulatan grafit dalam presentase jika ada program tambahan yang disebut dengan quick nod. Untuk pengukuran pembulatan grafit dalam % harus menggunakan cawan khusus dan program yang di set khusus untuk nodular.
Keuntungan dari penggunaan Analisa thermal ini yaitu besi dapat dievaluasi kandungannya sebelum penuangan dilakukan seperti kandungan carbon dan siliconnya.
Hasil yang ditampilkan pada Analisa CE Meter
- Peak temperature
- Liquidus temperature (TL)
- Solidus temperature (TS)
- CEL (Carbon Equivalent)
- % Silikon dan % Carbon
- RM (tensile strength)
- HB (hardness)
- SC (saturation rate)
Cara pengoperasian CE Meter Quick – cup
- Hubungkan dan masukan pengukuran temperature pada kabel termokopel yang ada.
- Masukan Analisa CE Meter ke dudukan cawan dengan kabel yang telah tersedia.
- Hubungkan alat dengan sumber daya, perhatikan tegangan sumber daya dengan tegangan 20 Volt. Setelah dinyalakan tunggu selama ± 30 menit sebelum digunakan.
- Nyalakan alat pada tombol utama dan pengesetan tanggal dan waktu dengan menekan CLR 0, kemudian masukkan data tanggal dan waktu.
- Analisa thermal dengan cawan, cawan diletakkan dengan posisi yang tepat pada pemegang cawan.
- Pada layer ada komentar ready berarti alat siap untuk dilakukan analisa.
- Sebelum dilakukan Analisa thermal, atur silica koreksi dengan kandungan yang sesuai atau standart.
- Pengukuran temperature TL dan TS menggunakan satuan derajat Celcius (oC).
- Tuangkan besi cair ke dalam cawan sampai cawan penuh dengan perlahan-lahan. Hasil pengukuran akan diperlihatkan secara simultan.
- Saat Analisa akan terampil secara berurutan, setelah TL terdeteksi kemudian CEL, SC, TS dan lain- lain.
- % Carbon ditampilkan setelah TL dan TS selesai dianalisa.
- % Silicon ditampilkan setelah TS selesai dianalisa.
Standart nilai untuk pengujian CE Meter
- Nilai temperature mulai Analisa 1000oC.
- Maksimal/ rata-rata waktu Analisa 180 detik (3 menit).
- Pengukuran temperature awal 1060 oC.
- Pengukuran temperature akhir 1360 oC.
- Carbon correction 0.
- Minimal temperature tuang 1200 oC.
- Perbedaan antara temperature tuang dengan temperature liquid 40 oC.
- Minimal temperature solid (TS) 1050 oC.
- Nilai awal untuk temperature nodular 1060 oC.
- Minimal temperature solid (TS) untuk nodular 1100 oC.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil analisa yang benar
- Sambungan/konektor harus benar.
- Pemegang cawan dengan cawannya harus terjadi kontak yang baik.
- Kabel-kabel harus sesuai dengan spesifikasi dari alat.
- Temperature toleransi yang diperbolehkan ±10c untuk temperature dibawah 1200 oC. Apabila toleransi ini tidak dipenuhi maka tingkat ketelitian dari pengukuran atau analisa akan berkurang.
Analisa thermal (thermokopel)
Thermokopel merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur suhu logam cair dengan model atau cara dicelupkan pada cairan logam.
Fungsi analisa thermal thermokopel
Untuk mengukur suhu logam cair secara akurat ketika di dalam kowi (ladle) atau di dalam tanur listrik induksi dengan thermokopelnya kontak secara langsung dan dicelupkan ke dalam cairan logam sehingga akan diperoleh tingkat keenceran besi cair yang sesuai agar diperoleh hasil coran yang berkualitas baik.
Analisa thermal (radiant digital pyrometer)
Alat pyrometer merupakan alat pengukur suhu logam cair dengan model atau cara radiasi.
Fungsi pyrometer
Untuk mengukur suhu logam cair tetapi kurang akurat ketika berada di dalam ladle atau di dalam tanur listrik induksi dengan cara tidak berkontak langsung tetapi dengan cara radiasi panas.
Itulah penjelasan dan fungsi tentang peralatan-peralatan untuk pengujian peleburan dari analisa thermal CE Meter, thermokopel, dan pyrometer. Jika ada yang kurang dipahami bisa langsung komen di kolom komentar atau hubungi Team Logam Ceper.
Penulis: Scarlet Alessandra
Leave a Reply