Inti (core) adalah bagian dari cetakan yang dibuat secara terpisah yang berfungsi untuk membentuk suatu profil di dalam maupun di luar permukaan benda, pemotong atau pemisah tuangan dengan penambah. Perangkat utama yang diperlukan untuk membuat inti adalah kotak inti yang bisa terbuat dari kayu atau logam. Kali ini Logam Ceper akan membahas beberapa cara pembuatan inti pengecoran logam. Berikut pembahasan selengkapnya.
1. Metode pemanasan
Metode Hot – box
Pada metode ini pasir akan diselimuti dengan bahan pengikat yang cair, pasir ini tetap basah hingga saat pengerasan. Pengerasan dengan menggunakan panas berlangsung selama 15-45 detik pada ketebalan 2-5 mm dan pada bagian dalam inti akan mengeras secara perlahan-lahan di udara bebas. Metode ini digunakan untuk membuat inti kecil dalam produksi massal.
Keunggulan pembuatan inti dengan metode hot-box adalah :
- Permukaan inti yang halus
- Menghasilkan sudut-sudut tajam
- Stabil
- Kemampuan alir gas baik
- Kemampuan hancur setelah penuangan yang baik
Metode Croning
Croning memenuhi semua keunggulan yang dimiliki oleh metode hot-box. Bahkan karena pasir croning diselimuti oleh bahan bahan pengikat yang kering, maka ia memiliki kemampuan alir yang sangat baik. Keunggulan lain dari metode croning ini adalah hematnya pemakaian pasir inti hingga 70%. Hal ini disebabkan karena inti yang dihasilkan dengan pasir croning adalah inti berongga.
2. Pembuatan inti dengan cara vakum
Seperti pada pembuatan cetakan, inti pun dapat dibuat dengan cara vakum. Fungsi vakum disini untuk mengisi kotak inti dan pemadatan awal.
Pasir inti yang digunakan pada metode vakum umumnya adalah proses CO2 atau cold-box.
Langkah-langkah kerja pembuatan inti ini dengan cara sebagai berikut:
- Penghisapan pasir cetak kedalam kotak inti
- Pemvakuman rongga kotak inti yang telah terisi pasir inti
- Pembukaan saluran gas yang secara otomatis terhisap kedalam kotak inti
Keunggulan pembuatan inti dengan metode vakum adalah:
- Waktu pengerjaan lebih cepat dan mengurangi pekerjaan tangan oleh operator
- Gas sebagai katalisator ataupun pengeras (pada metode CO2) mengalir dengan cepat dan bereaksi sangat cepat pada semua bagian yang harus dikeraskan
- Pengerasan dengan gas yang dilakukan langsung dapat mengurangi kebutuhan tempat
- Kerusakan pada kontak inti sangat kecil, sehingga dapat digunakan kontak inti dari kayu yang lebih lunak
3. Pembuatan inti dengan mesin pengguncang
Pasir inti ini dapat di padatkan ke dalam kontak inti dengan menggunakan metode guncangan. Kotak inti yang di isi dengan pasir inti ditempatkan pada meja pengguncang. Selama proses pengguncangan pasir inti akan memadat.
4. Inti berpengikat resin cold-box
Sebagai bahan pengikat pasir yang digunakan adalah resin phenol dan polyisocyanate sebagai komponen 1 dan komponen 2. Pengerasan terjadi setelah pasir cetak dihembus dengan gas sebagai katalisator.
Komposisi pasir cetak berpengikat Resin Cold-box:
- Pasir: 90% dapat pasir bekas
- Bahan pengikat : komponen 1 = 0,8%1,3% & Komponen 2 = 0,8%1,3%
- Katalis sebanyak 0,05%0,2%
5. Inti berpengikat resin hot-box
Resin Hot-box adalah phenol maupun furan yang ada pada puncak kekerasannya memiliki kemampuan patah hingga pada 800 N/cm2. Berbeda dengan pasir croning, pasir ini basah seperti pasir pengerasan dingin.
Komposisi pasir cetak berpengikat Resin hot-box:
- Pasir
- Resin phenol / furan 1,5-2%
- Hardener 0,2-0,5%
Itulah beberapa cara dalam proses pembuatan inti pengecoran logam, diantaranya metode pemanasan, vakum, mesin pengguncang, pengikat resin cold-box, dan pengikat resin hot-box.
Untuk pertanyaan atau info lebih lanjut, bisa sobat sampaikan di kolom komentar atau hubungi langsung Team Logam Ceper.
Penulis: Scarlet Alessandra | Mahasiswa POLMAN Ceper
Leave a Reply