Halo Sobat Logam Ceper! Dari pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui beberapa macam tanur peleburan dalam pengecoran logam, salah satunya adalah tanur krusibel. Di artikel ini Logam Ceper akan membahas lebih lanjut mengenai tanur krusibel mulai dari cara kerja, tipe serta kelebihan dan kekurangannya.
Sebelum itu, sobat perlu mengetahui terlebih dahulu, apa sih pengertian dari tanur krusibel?
Pengertian tanur krusibel
Tanur krusibel (Crucible Furnace) merupakan tanur yang digunakan untuk peleburan non ferro seperti aluminium. Bahan bakar tanur krusibel adalah minyak, gas, kokas, batubara, arang, listrik dan api yang dihasilkan akan dihembuskan menggunakan mesin yang memiliki fungsi untuk memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan pada suatu ruangan atau sering disebut dengan blower.
Tanur krusibel ini sangat cocok digunakan untuk industri pengecoran logam skala kecil dengan proses operasi dan variasi paduannya dapat ditangani dalam jumlah yang sedikit.
Cara kerja tanur krusibel
Disini, sobat perlu mengetahui mengenai cara kerja tanur krusibel:
1. Siapkan bahan yang akan dipakai (letakkan pada sebuah cawan).
2. Panaskan tanur.
3. Setelah tanur cukup panas, masukkan bahan-bahan yang telah disiapkan tadi ke dalam tanur secara perlahan.
4. Biarkan proses peleburan menggunakan tanur krusibel dimulai.
5. Setelah cukup masak, bahan peleburan tadi diangkat lalu dituangkan pada cetakan dari tanur.
Tipe-tipe tanur krusibel
Oke, setelah sobat mengetahui cara kerjanya, kali ini akan membahas mengenai tipe dari tanur krusibel:
1. Lift-out Crucible
Pada tipe tungku lift-out ini, crucible diletakkan dalam tungku yang dipanaskan hingga bahan meleleh (minyak, gas/batu bara bubuk). Setelah itu, krusibel diangkat dan dikeluarkan dari tungku yang kemudian digunakan sebagai ladle.
2. Stationary Pot
Tungku jenis stasioner ini antara krusibel dan tungku pemanas nya menjadi satu kesatuan. Namun, logam cair dalam tungku stasioner ini diambil dengan ladle terpisah.
3. Tilting-pot Furnace
Tipe model ini berbeda dengan keduanya. Jika pada 2 tipe sebelumnya terdapat ladle yang terpisah, kali ini seluruh bagian tungku dapat dimiringkan untuk menuangkan logam cair. Dirancang untuk memudahkan pemindahan cairan & menjaga agar pot krusibel tdk pecah atau rusak saat dipindahkan, shg krusibel berada pada kondisi stabil di dalam ruang pembakaran.
Kelebihan dan kekurangan menggunakan tanur krusibel
Setiap jenis tanur atau tungku peleburan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam memilih jenis tanur yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan perusahaan pengecoran logam. Untuk kelebihan dan kekurangan tanur krusibel adalah sebagai berikut:
Kelebihan | Kekurangan |
1. Tanur fleksibel | 1. Ke-efisiensi-an kerja hanya 70% |
2. Dapat menggunakan bahan bakar yang aman (Kerosin) | 2. Suhu tanur cepat turun |
3. Pengoperasian mudah | 3. Peleburan logam dilakukan hanya untuk skala kecil-sedang |
4. Pengaturan suhu mudah dilakukan | 4. Biaya perawatan yang mahal |
5. Pemisahan terak dengan mudah |
Kesimpulan
Oke sobat, itulah pembahasan tentang pengertian, cara kerja, tipe, kelebihan dan kekurangan dari tanur krusibel. Jadi, tanur krusibel ini cocok digunakan untuk produksi dalam skala kecil-sedang ya sobat.
Nantikan terus update terbaru dan informasi menarik seputar pengecoran logam hanya di Logam Ceper.
Created by: Alfina Indah R
Referensi Surdia, Tata.2013.TEKNIKPengecoranLOGAM.JakartaTimur: PT Balai Pusaka (Persero)
Leave a Reply