Cairan logam dalam proses pengecoran dapat mengandung gas yang terjebak ketika cairan logam mengeras, inilah yang dinamakan cacat lubang gas (gas hole defect). Ada beberapa alasan yang memungkinkan hal ini terjadi, diantaranya turbulensi, gas yang telah terjebak di bahan cetakan, dan reaksi antara cairan logam dengan bahan cetakan.
Logam cair memiliki tingkat kelarutan yang lebih tinggi daripada logam padat. Ketika proses pembekuan logam cair, gas-gas ini akan keluar. Namun jika gas-gas ini tidak dapat keluar atau terjebak, maka akan terbentuk lubang-lubang dalam benda cor.
Kadang sulit untuk membedakan lubang dalam benda cor merupakan hasil dari gas atau penyusutan. Jika lubang berbentuk bulat dan halus, kemungkinan besar karena gas. Jika lubang berbentuk sudut dan kasar, kemungkinan karena penyusutan.
Cacat lubang gas adalah cacat pada hasil coran yang berbentuk bulat atau lubang atau rongga dengan permukaan yang halus. Cacat coran jenis ini seringkali terjadi di bagian atas benda coran atau cetakan, baik pada bagian tebal maupun bagian tipis.
Bagaimana pencegahan cacat lubang gas (gas hole defect)?
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah cacat lubang menurut HAPLI :
1. Melakukan pengeringan yang lebih baik pada coating
2. Melakukan pengeringan yang lebih baik pada inti
3. Menambahkan lebih banyak pasir baru pada greensand
4. Meningkatkan gas permeability pasir cetak
5. Mengurangi binder pada resin sand
6. Menambahkan saluran ventilasi pada mold dan core
7. Mengurangi kelembaban pasir cetak greensand
8. Menggunakan coating dengan efek reduksi gas
9. Memperbaiki prosedur proses peleburan
10. Mengurangi bagian cetakan/ inti yang menghasilkan sudut tajam
Usaha-usaha pencegahan lainnya, antara lain :
a. Dalam peleburan dengan kupola, perlu mendapat cairan logam yang bersih yaitu dengan menjaga tingginya alas kokas, dengan menghindari tiupan yang berlebihan, dengan menghilangkan kelembaban pada dasar dan dinding oleh pemanasan mula dan dengan mempergunakan zat penghilang oksid. Selanjutnya perlu mendapat logam cair bertemperatur tinggi dengan mengatur jumlah kokas, secara sempurna. Saluran dan ladel harus dikeringkan sampai kering sekali.
b. Lubang gas/udara bisa terjadi dengan mudah terutama pada temperatur penuangan yang rendah. Apabila letak saluran turun tidak baik dan waktu penuangan terlalu lama, maka rongga gas/udara mudah terjadi. Oleh karena itu perlu memasang saluran turun pada tempat yang benar dan menuangkan logam cair bertemperatur cocok dengan kecepatan yang cukup cepat.
c. Lubang gas/udara bisa disebabkan oleh permeabilitas cetakan yang tidak baik, oleh uap air setempat, dan oleh bahan-bahan yang membentuk gas. Oleh karena itu jumlah gas perlu diusahakan menjadi sekecil mungkin.
e. Kalau tinggi penuangan terlalu rendah, tekanan logam cair menjadi lebih kecil dari pada tekanan gas dalam cetakan. Oleh karena itu, tinggi penuangan yang rendah dapat menyebabkan rongga udara. Dalam hal tertentu tinggi logam cair harus diatas 200 mm untuk mencegah rongga udara, tentu saja kecepatan penuangan harus tinggi.
Kesimpulan
Penyebab terjadinya cacat lubang gas (gas hole defect) bisa berasal dari alat-alat yang digunakan dalam pengecoran logam (cetakan, inti) dan dari cairan logam itu sendiri yang dapat menyerap gas sehingga ketika cairan membeku, gas yang terperangkap akan membentuk lubang-lubang. Praktek pengecoran yang tepat, termasuk persiapan leburan dan desain cetakan, dapat mengurangi terjadinya cacat ini.
Leave a Reply