Sobat Logam Ceper, tahukah kamu kalo baja paduan mangan austenitic memiliki sifat dan karakteristik unik yang tidak dimiliki oleh kebanyakan jenis baja biasa?
Baja paduan mangan austenitic (Austenitic Manganese Steels) mengandung sekitar 1,2% karbon dan 12% mangan. Jenis baja ini memiliki sifat yang sangat ulet, kekuatan yang tinggi, kekerasan yang tinggi, dan ketangguhan yang tinggi. Baja paduan mangan austenitic ditemukan oleh Sir Robert Hadfield pada tahun 1882 sehingga sering juga disebut dengan baja hadfield.
Dengan sifat-sifat yang dimilikinya, material ini bisa digunakan untuk komponen yang beroperasi pada kondisi yang mengalami tumbukan sekaligus gaya gesek cukup besar sehingga diperlukan ketahanan aus yang tinggi.
Banyak komponen-komponen yang dibuat dari material baja mangan austenitic ini terutama untuk pertambangan, pabrik semen, komponen alat berat seperti penghancur batu, liner AMP (Asphalt Mixing Plant), lips bucket, pengeruk tanah, dan wesel persilangan kereta api. Karena tahan terhadap keausan, baja ini juga bisa digunakan untuk sprocket, pinion, roda gigi, dan rantai konveyor.
Baja paduan mangan memiliki karakteristik keras, ulet dan tangguh yang tinggi sehingga tidak cocok digunakan untuk suku cadang yang memerlukan permesinan dan toleransi tinggi.
Faktor yang mempengaruhi karakteristik baja mangan austenic
Karakteristik baja mangan austenitic dipengaruhi oleh komposisi kimia. Berikut rentang komposisi standar untuk baja mangan austenitic menurut ASM Metal Handbook, Vol 1.
Komposisi dari hasil coran yang ditetapkan dalam spesifikasi ASTM dengan kandungan karbon 1,05-1,45% dan mangan 11,0-14,0%. Kandungan karbon dalam baja berpengaruh terhadap kekuatan tariknya, bila kandungan karbon menurun maka kekuatan tariknya juga menurun.
Tapi penambahan unsur karbon ini sedikit merugikan terhadap sifat mampu ulet dan bisa menyebabkan hambatan dalam proses perlakuan panas atau dalam proses pengecorannya. Seperti ditunjukan diagram pada gambar dibawah ini.
Kandungan mangan pada baja mangan austenitic memberikan pengaruh penting dalam penstabilan daerah austenit karena dapat memperluas daerah austenit. Adapun pengaruh yang timbul komposisi adalah sebagai berikut.
- Kandungan mangan 11,0-14,0% berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan keuletannya
- Baja dengan 1-2% Mn memiliki mampu keras yang lebih baik dibandingkan dengan baja karbon biasa.
- Bila kandungan mangan dibawah 10% maka kekuatan tarik dan perpanjangan akan menurun secara drastis
Kesimpulan
Nah, itu dia pembahasan tentang baja mangan austenitic. Dari penjelasan diatas bisa diperoleh kesimpulan bahwa:
- Baja mangan austenitic memiliki sifat-sifat istimewa diantaranya adalah ketangguhan, keuletan dan kekerasan yang tinggi serta ketahanan aus yang baik. Sifat-sifat ini merupakan keunggulan dari material baja mangan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas dan nilai jual yang cukup signifikan.
- Material ini dapat digunakan untuk komponen yang memerlukan kekerasan tinggi, keuletan tinggi dan ketahanan aus tinggi.
- Unsur paduan akan memberikan pengaruh baik atau buruk, tergantung presentase komposisi yang digunakan.
Fajar Rachmatullah says
Ulasan yang menarik, pertanyaannya adalah apa bentuk material dari paduan mangan tersebut ? Apakah mangan ingote, mangan alloying / konsentrat mangan atau serbuk / powder ?
Lalu, apakah perolehan material paduan mangan saat ini sulit didapatkan oleh peleburan baja ?
Mengenai prosentase paduan mangan pada baja Hadfield, apakah harus 11-12 % ?
Saran :
Mohon di petakan pula mengenai peleburan di industri hulu / smelter pengolahan bahan baku mineral menjadi bahan baku jadi atau setengah jadi, misal FeSi, FeMn, AlSi, AlMg dll.
Logam Ceper says
Dear Fajar Rachmatullah
Bentuk material dari paduan mangan biasanya menggunakan mangan ingote dan mangan alloying. Kedua jenis paduan tersebut berbeda dalam harga dan kandungan mangan yg terkandung. Pemilihan bisa disesuaikan dengan kualitas produk dan cost produksi.
Standar kandungan mangan pada baja hadfield 12%. Dalam ASM Metal Handbook, Vol 1 variasi kandungan mangan 11-14%, tabel komposisi bisa dilihat di artikel.
Presentase kandungan mangan disesuaikan dengan kebutuhan, mengingat Mn merupakan unsur yang memiliki efek pembentukan karbida. Jadi semakin tinggi kandungan Mn, maka karbida semakin banyak yang berimbas pada perlit yang semakin banyak. Banyaknya perlit akan menyebabkan material akan lebih keras namun memiliki elongasi yang lebih kecil.
Untuk pertanyaan “Lalu, apakah perolehan material paduan mangan saat ini sulit didapatkan oleh peleburan baja ?”
Mohon maaf kami belum bisa memberi informasi, dikarenakan fokus kami dalam supplier, bukan diproduksi.
Terimakasih
Semoga membantu