Halo sobat Logam Ceper, pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang Peleburan Dalam Pengecoran Logam. Tidak afdol rasanya apabila memahami peleburan tanpa memahami alat yang digunakan untuk melebur yaitu tanur induksi termasuk bagian-bagiannya.
Seiring dengan perkembangan zaman teknologi-teknologi tradisional mulai ditinggalkan dan beralih ke teknologi modern yang lebih fleksibel, seperti halnya perkembangan tungku peleburan. Tanur induksi banyak digunakan pada industri pengecoran logam karena mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
- Hasil peleburan bersih,
- Mudah dalam mengendalikan temperatur,
- Komposisi cairan homogen,
- Efisiensi penggunaan energi panas,
- Dapat digunakan untuk berbagai jenis material.
Terlepas dari kelebihan yang dimiliki, tanur induksi mempunyai kekurangan yaitu: biaya operasi yang tinggi, tingkat bahaya besar, dan biaya perawatan juga besar.
Dengan demikian, walaupun tanur induksi menjanjikan banyak keuntungan, namun menuntut perlakuan dan pengoperasian yang sesuai meliputi:
- Keterampilan operator
- Penggunaan bahan baku dengan spesifikasi jelas
- Diperlukan perawatan yang intensif.
Untuk lebih jelasnya sobat bisa lihat pada artikel berikut:
Prinsip kerja tanur induksi hampir sama dengan transformator atau trafo yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Kumparan primer dialiri arus AC dari sumber tenaga dan kumparan sekunder. Kumparan sekunder (bahan baku peleburan) diletakan didalam medan magnet sehingga kumparan primer akan menghasilkan arus induksi. Arus induksi berubah menjadi panas untuk meleburkan logam.
Jadi itu ya sobat kelebihan, kekurangan dan prinsip kerja tanur induksi. Selanjutnya kita akan membahas tentang bagian-bagian tanur induksi.
Tentunya bagi seorang operator tanur induksi harus memahami bagian-bagian dari tanur induksi agar terhindar dari kecelakaan kerja. Tanur induksi terdiri dari beberapa bagian, penjelasannya dibawah ini ya sobat.
Bagian-bagian tanur induksi
1. Spot
Spot atau biasa disebut dengan corong. Berfungsi sebagai tempat keluarnya cairan logam yang sudah dilebur.
2. Crusible
Crusible adalah pot atau cawan yang berfungsi sebagai tempat memanaskan logam.
3. Lining
Lining digunakan untuk melapisi dinding crusible, mempunyai sifat tahan panas. Lining merupakan lapisan yang bersentuhan langsung dengan cairan logam. Lining terbagi menjadi 3 macam yaitu: asam untuk besi cor, basa untuk baja, dan netral bisa untuk besi atau baja.
4. Antena
Antena memiliki peranan penting sebagai sensor yang mendeteksi kebocoran. Apabila terdapat kerusakan pada lining dikarenakan crack (retak), erosi, serta lining tergerus yang menyebabkan cairan logam menembus crusible serta cairan logam bisa sampai terus merusak coil yang didalamnya terdapat air maka akan terjadi ledakan. Jika terjadi kebocoran sensor akan otomatis mematikan daya.
5. Coil (induktor)
Coil adalah komponen yang tersusun dari lilitan kawat yang berfungsi untuk menimbulkan arus listrik.
6. Refraktori
Refraktori merupakan material yang mempunyai ketahanan dalam temperatur tinggi. Bahan refraktori mampu menahan panas 1000 °C sampai dengan 2000 °C. Bahan refaktori juga mampu mempertahankan sifatnya terhadap tegangan mekanik maupun dari gas-gas panas, cairan logam dan slag (terak).
Berikut uraian langkah operasi peleburan induksi:
- Memasukan bahan dasar,
- Pemanasan awal 10-15 menit dengan pemberian beban 10 Kw,
- Pemberian beban 60 – 120 Kw,
- Setelah bahan mulai mencair, tambahkan bahan selanjutnya,
- Penambahan beban 120 – 190 Kw (full power), hingga seluruh bahan mencair,
- Masukan bahan paduan,
- Ukur temperatur cairan sebelum pengambilan sampel,
- Jika sudah mencapai temperatur kesetimbangan, kemudian cek komposisi sampel ke laboratorium,
- Penahanan temperatur sedikit diatas temperatur didih dengan pembebanan 60 kW,
- Lakukan koreksi (penambahan bahan paduan) jika komposisi belum mencapai target yang diinginkan,
- Naikkan temperatur sampai mencapai temperatur tapping yang diinginkan,
- Tapping.
Nah, itu dia sobat pembahasan tentang tanur induksi pengecoran logam mulai dari kelebihan, kekurangan, prinsip, bagian-bagian tanur, hingga langkah peleburannya. Cukup lengkap kan sobat?
Untuk pertanyaan dan info lebih lanjut, sobat bisa sampaikan di kolom komentar atau hubungi Team Logam Ceper.
Leave a Reply