Pengecoran Logam Ceper: Sejarah Asal Mula Industri Ini

Pengecoran Logam Ceper yang dimaksud disini adalah kluster pengecoran logam yang ada di sentra industi Ceper, Klaten. Menurut wawancara LogamCeper.com pada para tokoh sepuh dan tetua di Ceper, sebelum tahun 1965, belum ada usaha pengecoran logam di Ceper. Usaha yang banyak dijalankan di Ceper sebelum tahun 1965 adalah Tenun Tradisional dengan memakai ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Hampir seluruh saudagar di Ceper menjalankan usaha tenun.

Bagaimana bisa beralih ke Pengecoran Logam ?

Asal Mula Pengecoran Logam Ceper

Tak ada sumber yang jelas mengenai hal ini, hanya beberapa tetua di Ceper menyebutkan bahwa ada masalah pada perkumpulan koperasi tenun yang menerima produk tenun.

Berawal dari satu pengusaha yang mencoba usaha pengecoran logam (tidak jelas juga siapa pengusaha pertama ini), hingga akhirnya banyak pengusaha mengikutinya (perlu diperhatikan ada filosofi “Jibeh” di Ceper yaitu “Melu siji Melu Kabeh” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “satu ikut semua mengikuti”).

Dari tahun 1966, usaha cor logam di Ceper mengalami peningkatan, baik peningkatan peningkatan jumlah usaha, juga peningkatan teknologi yang dipakai.  Awalnya, pengusaha Ceper menggunakan tanur besalen yaitu tanur manual yang dihembus dengan tenaga manusia yang disalurkan pada penghembus untuk memanaskan bara.

Menurut data Klaten Dalam Angka 1998, bahwa jumlah IKM pengecoran logam sebanyak 332. Hampir semua rumah tangga memiliki usaha pengecoran logam. Sehingga angka 332 usaha tersebut mayoritas Usaha Kecil Menengah atau Usaha rumahan.

Namun dengan adanya krisis ekonomi, diduga yang masih survive sekitar 30% (angka tahun 2003). Krisis ekonomi menyebabkan harga bahan-bahan meningkat tajam, sementara harga jual tidak naik signifikan. Sebagian pelaku usaha rumahan yang gulung tikar tersebut masih menerima order coran dengan menempatkan kerjaannya pada industri yang masih melakukan operasi industri.

Meskipun ada penurunan yang cukup tajam, IKM di Ceper ini masih berpeluang untuk meraih potensi pasar komponen pengecoran logam, hanya persoalannya antara lain adalah diperlukan adanya sentuhan teknologi yang inovatif sehingga kualitas produknya memiliki daya saing yang tinggi ( Menurut penelitian BBPT)

Kini, hingga survey berjalan, Pengecoran Logam Ceper telah memiliki beberapa industri dengan teknologi Induksi sebagai tungku leburnya. Tungku Induksi merupakan tungku pelebur terkini yang jauh lebih efektif dan efisien meski investasi awalnya cukup tinggi.