Tanur pelebur atau juga biasa disebut tungku ini menjadi bagian penting dalam proses pengecoran logam. Tanur pelebur dalam pengecoran logam digunakan untuk “memasak” bahan baku yang digunakan untuk membuat barang-barang cor logam. Di industri pengecoran logam Ceper, ada 5 macam tanur pelebur yang digunakan. Berikut ini pembahasan mengenai kelima macam tanur pelebur tersebut.
5 Macam Tanur Pelebur dalam Pengecoran Logam
1. Tanur Besalen
Tanur besalen merupakan tanur yang digunakan ratusan tahun lalu pada awal mula industri pengecoran logam. Tungku ini berbentuk pipa yang dibuat dari batu bata dan dilapisi tanah agar tahan api. Tanah yang digunakan untuk membuat tungku ini berasal dari daerah Bayat, Klaten. Bahan bakar tungku besalen adalah kayu yang baranya dihembuskan dengan blower. Untuk menjalankan blower ini digunakan tenaga manusia.
2. Tanur Tukik
Kemudian sebagian pengusaha cor logam beralih menggunakan tanur tukik. Tanur tukik memiliki kapasitas yang lebih besar dari tanur besalen. Tanur ini menggunakan bahan bakar kayu dan blower yang dijalankan menggunakan tenaga diesel. Aliran cairan logam yang dihasilkan oleh tanur tukik tidak bisa continue.
3. Tanur Kupola
Lalu sebagian pengusaha mulai meninggalkan tanur tukik dan beralih menggunakan tanur kupola. Tanur Kupola menggunakan bahan bakar batu bara dan menggunakan blower untuk menghembuskan baranya. Tanur ini digunakan untuk peleburan ferro (besi). Dalam pengoperasiannya tanur kupola ini tidak memerlukan sumber daya manusia yang banyak. Hingga saat ini tanur kupola masih digunakan oleh sebagian pengusaha cor logam Ceper untuk melakukan pengecoran logam.
Ketiga macam tanur pelebur diatas yaitu tanur besalen, tanur tukik, dan tanur kupola digunakan untuk pengecoran logam dalam skala besar. Sehingga tidak setiap hari dapat dilakukan pengecoran logam. Para pengusaha harus menunggu sampai ada banyak pesanan dulu untuk melakukan pengecoran logam.
4. Tanur Induksi
Tanur induksi muncul berkat adanya kemajuan teknologi dalam pengecoran logam dan dapat disebut sebagai generasi baru teknologi peleburan logam. Tanur induksi ini menggunakan bakan bakar berupa daya listrik dalam pengoperasiannya, sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan menggunakan tanur induksi, para pengusaha cor logam dapat membuat varian baru dari produknya. Hal tersebut bisa terjadi karena tungku induksi mampu melebur berbagai macam jenis logam seperti besi dan baja. Selain itu tanur induksi dapat digunakan untuk peleburan berskala kecil, jadi pengusaha bisa kapan saja melakukan pengecoran logam.
Namun, berbagai kelebihan tanur induksi yang telah disebutkan diatas masih terganjal dengan harga yang relatif tinggi. Harga tanur induksi ini mencapai Rp 500 juta lebih untuk per unit nya. Belum semua pengusaha cor logam Ceper mampu membeli tanur ini.
5. Tanur Krusibel
Tanur krusibel merupakan tanur yang digunakan untuk peleburan non ferro seperti aluminium. Bahan bakar tanur krusibel adalah minyak, kemudian api yang dihasilkan akan dihembuskan menggunakan blower.
Kesimpulan
Di industri pengecoran logam Ceper, tanur pelebur yang masih digunakan yaitu tanur kupola, tanur induksi, dan tanur krusibel. Sedangkan tanur besalen dan tanur tukik termasuk jenis tanur pelebur dalam pengecoran logam tradisional dan saat ini sudah tidak digunakan di industri pengecoran logam Ceper.
Dengan adanya perkembangan teknologi, maka teknologi pengecoran logam pun ikut berkembang. Dan tak khayal jika beberapa tahun kedepan teknologi pengecoran logam Ceper akan semakin canggih dan modern.
Dua Nusa charcoal says
Bagi yang membutuhkan arang batok kelapa / arang sawit sebagai bahan bakar pengganti batubara silahkan kontak 081713625354
Joean says
Apabila rekan2 disini ada yg bs membuat Tanur listrik kapasitas besar utk peleburan timah, atau ada rekanan yg bs, mohon diinfokan ke no sy 085369293276 (WA)
Trims