Sejauh pandangan editor LogamCeper.com, ada beberapa persaingan yang memang kurang sehat untuk suatu komunitas usaha. Pandangan ini tentunya bukan hasil kualitatif penelitian tapi hasil empiris acak di lapangan. Tidak semua industri, namun persaingan kurang sehat ini telah terjadi dalam suatu sentra industri. Berikut 3 hal persaingan kurang sehat di sentra industri.
3 hal persaingan kurang sehat di sentra industri antara lain :
1. Merebut Pasar Pihak Lain
Dalam suatu sentra usaha yang telah lama berjalan biasanya masih memegang kuat ikatan sosio kultural. Namun, ada beberapa kasus jalan pintas memotong jalur usaha orang lain. Memang, tak ada etika baku dalam perdagangan. Hal tragis terjadi, bila kerjasama yang telah terjalin lama terputus karena ada pihak mengambil jalan pintas.
Misalnya, Industri A menjual barangnya ke Perusahaan B. Kerjasama telah terjalin lama. Pembelinya adalah C. Suatu ketika Pembeli C ingin melihat produksinya. Perusahaan B mengantarkan Pembeli C ke Industri A. Jalurnya semula yang telah lama terjadi adalah Industri A menjual ke Perusahaan B, lalu Person B menjual lagi ke Pembeli C.
Namun, setelah diantar langsung, ada komunikasi. Pembeli C tidak lagi beli ke Perusahaan B, tetapi transaksinya langsung ke Industri A. Hal ini tidak salah. Tapi ada pihak yang merasa ditinggalkan dalam alur usaha itu yaitu Perusahaan B.
2. Menurunkan Pasaran Harga
Teknik klasik ini juga memang ampuh dalam memenangkan persaingan usaha. Namun, akan mengganggu peredaran dan keseimbangan usaha dalam suatu komunitas usaha.
Pasar yang tadinya mengenal harga standar, tapi karena ada pihak yang berusaha memenangkan persaingan dengan menurunkan harga secara drastis, semuanya jadi absurd. Karena satu pihak tersebut, satu komunitas usaha menjadi terkena imbasnya dan tidak bisa lagi menjual dengan harga standar.
Hak pembeli untuk memilih harga yang paling murah. Tapi harga paling murah tersebut adalah harga yang masih realistis untuk perputaran usaha.
Standar harga memang berbeda pada setiap industri. Karena setiap industri mempunyai tingkat efisiensi dan metoda produksi yang berbeda-beda. Namun, harga pasaran memang ada. Yaitu harga yang memang realistis untuk ditawarkan dalam kisaran.
Trik ini biasanya tidak lama, hanya untuk memenangkan persaingan dengan margin yang tidak banyak, bahkan bisa rugi. Bagaimana bisa untung bila menjual jauh dibawah harga pasaran.
3. Mengambil Kerjaan Diluar Kapabilitas
Trik persaingan kurang sehat ini pun pada akhirnya menjadi bumerang bagi pelakunya. Alih-alih bisa mendapat untung tetapi karena tidak mampu mengerjakan malah menjadi rugi. Penjual seperti ini akan dengan mudah mengatakan : “Ya saya bisa”. Namun, tidak mengindahkan semua sumber daya yang dimiliki.
Selain penjual yang rugi, pembeli pun menjadi korban karena barang pesanannya tidak kunjung diterima. Sekali lagi, perbuatan satu penjual ini mempengaruhi pandangan pembeli terhadap komunitas usaha atau sentra industri.
Penjual seperti ini biasanya memikirkan untung di depan mata, lalu mengambil kerjaan diluar kapabilitasnya. Soal kerjaan itu rampung dengan baik atau tidak, itu urusan nanti.
Walhasil, 3 Hal Persaingan Kurang Sehat di Sentra Industri
Ketiga trik diatas, memang cara pintas yang dipakai untuk memenangkan persaingan usaha secara jangka pendek.
Untuk jangka panjang, pelaku trik tersebut tidak akan mendapatkan apa-apa. Karena bagaimanapun juga, modal penting dalam suatu usaha adalah kepercayaan.
Pertanyaannya : Apakah 3 hal persaingan kurang sehat tersebut terjadi di Sentra Industri Ceper ?.
Entahlah. Silahkan memberikan komentarnya.
Simak juga video tentang persaingan kurang sehat di sentra industri berikut ini
Leave a Reply